Ada perbuatan terang dengan akibat terang: Seseorang menghasilkan bentukan: jasmani, ucapan, pikiran yang menyenangkan >menghasilkan bentukan: jasmani, ucapan, dan bentukan pikiran yang menyenangkan > muncul kembali di alam bahagia > kontak yang menyenangkan menyentuhnya > merasakan perasaan yang menyenangkan, sangat menyenangkan, seperti pada para dewa dengan Keagungan Gemilang
Ada perbuatan gelap-dan-terang dengan akibat gelap-dan-terang: Seseorang menghasilkan bentukan: jasmani, ucapan, pikiran yang menyakitkan juga menyenangkan > menghasilkan bentukan: jasmani, ucapan, dan bentukan pikiran yang menyakitkan juga menyenangkan > muncul kembali di alam bahagia > muncul kembali di alam sengsara juga bahagia > kontak yang menyakitkan maupun menyenangkan menyentuhnya > merasakan perasaan yang menyakitkan juga menyenangkan, campuran kenikmatan dan kesakitan, seperti pada manusia dan beberapa dewa di alam yang lebih rendah.
Demikianlah kemunculan kembali suatu makhluk adalah karena suatu makhluk; seorang yang muncul kembali melalui perbuatan yang telah ia lakukan. Ketika ia telah muncul kembali, kontak menyentuhnya. Demikianlah Aku katakan bahwa makhluk-makhluk adalah pewaris perbuatan mereka.
Ada perbuatan yang bukan gelap juga bukan terang dengan akibat yang bukan gelap juga bukan terang, perbuatan yang mengarah menuju hancurnya perbuatan. Di sini, kehendak untuk meninggalkan jenis: perbuatan gelap dengan akibat gelap, dan perbuatan terang dengan akibat terang dan perbuatan gelap-dan-terang dengan akibat gelap-dan-terang
Ini disebut perbuatan bukan gelap juga bukan terang dengan akibat bukan gelap juga bukan terang yang mengarah menuju hancurnya perbuatan/Nibanna [MN 57/Kukkuravatika Sutta]
3. Amati lelungan (tidak bepergian)
Sukar dikendalikan pikiran yang binal dan senang mengembara sesuka hatinya. Adalah baik untuk mengendalikan pikiran, suatu pengendalian pikiran yang baik akan membawa kebahagiaan. [Dhammapada Syair 35]
4. dan amati lelanguan (tidak mencari hiburan)
Sekarang ini engkau bagaikan daun mengering layu. Para utusan raja kematian (Yama) telah menantimu. Engkau telah berdiri di ambang pintu keberangkatan, namun tidak kaumiliki bekal untuk perjalanan nanti.
Buatlah pulau bagi dirimu sendiri. Berusahalah sekarang juga dan jadikan dirimu bijaksana. Setelah membersihkan noda-noda dan bebas dari nafsu keinginan, maka engkau akan mencapai alam kedamaian para Ariya.
Sekarang kehidupanmu telah mendekati akhir, dan engkau telah mulai berjalan ke hadapan raja kematian (Yama). Tidak ada tempat berhenti bagimu di perjalanan, sedangkan engkau belum memiliki bekal untuk perjalananmu.