Mohon tunggu...
I Ketut Merta Mupu
I Ketut Merta Mupu Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Pendamping Sosial PKH Kementerian Sosial RI

Alumni UNHI. Lelaki sederhana dan blak-blakan. Youtube : Merta Mupu Ngoceh https://youtube.com/@Merta_Mupu_Ngoceh

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memaknai Cinta Tulus dalam Lagu ‘Elegi Esok Pagi’

14 Oktober 2015   19:35 Diperbarui: 14 Oktober 2015   20:00 3657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Elegi Esok Pagi, begitulah judul salah satu lagu lawas yang senang aku dengar, sebuah melodi cinta yang sarat dengan nilai keagungan cinta, lagu lawas dari Ebiet G. Ade. Kalau kita cermati, ternyata lagu-lagu lawas itu sarat makna, banyak hal yang tersembunyi di balik yang tersurat. Berbeda dengan lagu-lagu kekinian yang menonjolkan apa yang tersurat, bukan apa yang tersirat.

‘Ijinkanlah ku kecup keningmu’ demikian lirik pembuka. Dua kata yang bisa kita gali maknanya; ijinkan dan kening.

Cinta yang tulus dapat terlihat dari rasa hormat dan kelembutan, demikian petunjuk kitab suci. Kata ijinkan menunjukan sebuah penghormatan pada pasangan bila ingin menunjukan kasih sayang terhadap belahan jiwa. Begitulah keadaannya bila ingin memadu asmara dengan seseorang, kita harus meminta ijin terlebih dulu.

Area pada tubuh seseorang terlebih tubuh wanita, dapat mengundang rasa birahi dan juga menimbulkan rasa hormat. Bilamana nafsu yang mendominasi pikiran, area yang ingin disentuh adalah bagian-bagian sensitif dari pasangan. Berbeda keadaannya apabila cinta tulus yang melandasi hubungan. Bagian yang ingin disentuh adalah bagian tubuh yang dapat menumbuhkan rasa sayang, seperti pipi, tangan, kening. Apabila ingin menunjukan kasih sayang terhadap pasangan perempuan, seorang lelaki kecup kening pasanganya, sedangkan seorang perempuan mencium tangan pasangannya.

Cinta tak hanya ada dalam kata-kata, cinta tulus terwujud dalam tindakan nyata. Ebit G. Ade melanjutkan lirik lagunya dengan sebuah kalimat indah, ‘bukan hanya ada di dalam angan’, begitulah Ia menyebutnya. Cinta bukan sekedar ada dalam tataran kata, akan tetapi ada dalam tindakan nyata.

Cinta yang tak dalam biasanya hanya menerima; materialistis, tak pernah memberi, maunya hanya meminta. Sedangkan cinta tulus selalu memberi, meski ada kalanya juga menerima akan tetapi memberi dan menerima sebagai bentuk penghormatan terhadap pasangan. Dalam lagu Ebiet, kita dapati lirik lagunya, “esok pagi, kau buka jendela. 'kan kau dapati seikat kembang merah’.

Cinta identik dengan bunga, yang bermakna bahwa dengan hadirnya cinta keindahan hidup akan menemani kita, dengan kejutan-kejutan yang menimbulkan kebahagiaan tak terduga. Begitu membuka jendela, kita dapati seikat kembang merah atau barangkali sekuntum kembang putih. Membuka lembaran kehidupan dari hari ke hari, dari minggu ke minggu tanpa terasa dilalui seakan baru terjadi kemarin

Adakalanya dalam mengarungi asmara, seseorang merasa bosan terhadap pasangannya, lebih-lebih cinta tulusnya terabaikan, tak dihiraukan. Dan kita menyadarinya, “ Engkau tahu, aku mulai bosan bercumbu dengan bayang-bayang’.

Setulus apapun cinta seseorang, pada masa-masa tertentu akan terasa hambar. Ketika itulah cinta tulus diuji. Butuh kesadaran dan kesabaran untuk tidak lepas dari kasih sayang. Jika tidak berusaha menyikapi secara bijak, besar kemungkinannya akan menyeleweng, seperti berselingkuh, bahkan berzina. Jangan sampai ada dusta diantara cinta.

Rumput tetangga dilihat lebih hijau, meski sebenarnya seperti panorama gunung dari kejauhan. Dari jauh terlihat indah, dari dekat jurang menganga. Butuh pengertiaan dan perhatian, bantu membantu menyegarkan kembali cinta yang memudar, untuk memulai suasana baru. Seperti kelanjutan lirik lagu tersebut, ‘bantulah aku temukan diri, menyambut pagi, membuang sepi’. Merajut kembali benang cinta yang kusut, untuk memperindah kehidupan, layaknya sinar mentari di pagi hari yang sehat dan menyejukkan. Harapannya cinta mampu menyinari kembali hati yang rapuh.

Salah satu caranya dengan bersikap seperti anak-anak. Menurut pakar cinta, bersikap seperti anak-anak ternyata dapat menumbuhkan rasa sayang dan rasa bahagia. Barangkali, dalam mengarungi asmara perlu kembali bersikap seperti masa-masa muda, dimana kita mengulang momen-momen romantis dengan cara bersikap ala abg, memberi kejutan kepada pasangan, bernostalgia pada masa-masa indah dulu. Kita dapati lirik lagu Ebiet G. Ade sebagai berikut ‘Ijinkanlah aku kenang sejenak perjalanan’.

Cinta tulus selalu meninggalkan jejak indah untuk dikenang, meski pengalaman-pengalaman cinta tulus itu begitu menyedihkan, seperti diabaikan, tak dihiraukan oleh orang yang disayang, atau lebih ekstrim cinta tulus dihalangi orang tua; tanpa restu. Meski begitu, cinta tulus tetap indah untuk dikenang. Bahkan adakalanya jejak-jejaknya membuat hati pilu dan beku, ditemani derai air mata, hati yang mengharu biru, akan tetapi rasa bahagia pun timbul sesudahnya.

Manakala pasangan kita yang mulai bosan terhadap kita, perlu untuk memahami suasana hatinya tanpa mempertanyakannya, apalagi mencurigai dan menuduh tidak lagi mencintai kita. Cukuplah dipahami gerak-gerik matanya, raut wajahnya, ‘dan biarkan ku mengerti, apa yang tersimpan di matamu’, demikian lirik lanjutanya, sebuah nasehat yang cukup rumit untuk diterapkan. Tetapi orang yang sudah matang dalam mengarungi kehidupan, mampu menyelami setiap gerak-gerik pasangannya, terutama matanya.

Kitab suci mengajarkan bahwa isi hati seseorang dapat terlihat dari matanya. Kebohongan dan kejujuran seseorang dapat diketahui dari matanya, meski mulutnya berbohong tetapi matanya selalu menyesuaikan dengan isi hatinya. Dalam konteks lebih luas dapat dimaknai dari raut wajahnya. Lebih luas lagi dapat terlihat dari sikapnya. Dalam ilmu kekinian, isi hati seseorang dapat diketahui dari gesturnya, bahasa isyarat.

Menjadi hal yang penting untuk menyegarkan kembali cinta yang memudar demi kelanggengan dan memuliakan cinta. Masih ada harapan untuk menemukan kesejukan dari setetes cinta yang memudar. Ebiet G. Ade berandai-andai, ‘Barangkali di tengah telaga, ada tersisa butiran cinta’.

Dengan keyakinan yang besar dan usaha-usaha untuk berbenah menggali kembali kerinduan akan keindahan cinta yang tulus dapat bersemi kembali, bukan sekedar kayalan semata. Harapannya cinta tulus mekar kembali- ‘dan semoga kerinduan ini bukan jadi mimpi di atas mimpi’.

Seiring perjalanan waktu, tak hanya perasaan yang berubah, akan tetapi lebih cepat lagi perubahan fisik. Dimana tubuh kita tak lagi seindah dulu, rambut pun mulai berubah, dari hitam menjadi putih. Oleh karena itulah Ebiet G. Ade berkicau dengan senandung sendunya, ‘Izinkanlah aku rindu pada hitam rambutmu’.

Pada akhirnya kita akan merasakan kerisauan hati dalam mengarungi lika-liku asmara dan kehidupan yang kian menua, umur pun semakin berkurang, derita semakin bertambah, hidup segan mati tak mau. ‘Dan biarkan ku bernyanyi, demi hati yang risau ini’. Mari kita berdendang bernyanyi melodi cinta, tembang kenangan.

Ijinkanlah ku kecup keningmu
bukan hanya ada di dalam angan
esok pagi, kau buka jendela
'kan kau dapati seikat kembang merah

Engkau tahu, aku mulai bosan
bercumbu dengan bayang-bayang
bantulah aku temukan diri,
menyambut pagi, membuang sepi

Ijinkanlah aku kenang sejenak perjalanan
ho ho ho
dan biarkan ku mengerti apa yang tersimpan di matamu
ho ho

Barangkali di tengah telaga
ada tersisa butiran cinta
dan semoga kerinduan ini
bukan jadi mimpi di atas mimpi

Izinkanlah aku rindu pada hitam rambutmu
ho ho ho
Dan biarkan ku bernyanyi Demi hati yang risau ini
ho ho ho

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun