Mohon tunggu...
I Ketut Merta Mupu
I Ketut Merta Mupu Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Pendamping Sosial PKH Kementerian Sosial RI

Alumni UNHI. Lelaki sederhana dan blak-blakan. Youtube : Merta Mupu Ngoceh https://youtube.com/@Merta_Mupu_Ngoceh

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Allah Disebut Hyang Widhi

23 Agustus 2015   10:12 Diperbarui: 4 April 2017   16:45 15771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ia yang telah mencapai kesadaran seperti itu, sesungguhnya memperoleh berkat Allah. Ia menikmati keheningan dalam dirinya dan tidak tertarik lagi pada keramaian di luar. Hawa nafsu yang tadinya mengendalikan dia, sekarang terkendalikan olehnya. Ia kembali kepada sifat dasarnya, yang sederhana dan halus.

Pujangga Sastra lainnya seperti Ngabehi Rangga Warsita juga biasa menggunakan kata Hyang Widhi untuk menyebut Tuhan, Allah. Pujangga-pujangga seperti beliau-beliau menyadari atau telah mencapai kesadaran tentang pengetahuan suci, tentang hakekat tertinggi bahwa Tuhan itu memiliki banyak nama, namun Tuhan hanyalah esa tiada duanya. Seperti dinyatakan dalam semboyan negara kita; Bhineka Tunggal Ika, Tan Hana Dharma Mangrwa: Berbeda-beda tetapi tetap satu, tidak ada kebenaran (Tuhan) yang kedua. Hal serupa juga disebutkan dalam Veda; Ekam santam bahuda kalpayanti; Yang Esa (Tuhan) disebut banyak nama oleh para bijak.

 

Nb: Tulisan ini untuk menyanggah sebuah diskusi diantara orang buta yang mengklaim bahwa nama suci Sang Hang Widhi hanya boleh digunakan oleh umat Hindu.

 

Tulisan sebelumnya Meruduk Bila Melihat Wanita Seksi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun