Mohon tunggu...
merta arsita
merta arsita Mohon Tunggu... Jurnalis - Merta arsita

Hello

Selanjutnya

Tutup

Nature

Krisis Air Bersih Akibat Kemarau Panjang

28 September 2019   14:25 Diperbarui: 28 September 2019   14:38 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemarau panjang yang terjadi dibeberapa wilayah indonesia, membuat masyarakat Indonesia resah akibat dampak yang ditimbulkan pada kemarau saat ini.

Dampak yang paling dirasakan yaitu sulitnya mendapatkan pasokan air bersih.

Seperti yang dialami warga kelurahan Kebon Jeruk, kecamatan Tanjung Karang Timur, Bandar Lampung, juga dilanda kekeringan sejak sebulan terakhir.
"Sumur gali saya sudah kering akibat kemarau saat ini, meskipun ada sedikit air, tetapi kualitas air sumur gali tersebut tidak bagus dan tidak layak konsumsi,)". Kata salah satu warga kelurahan Kebon Jeruk, Tanjung Karang Timur

Meskipun demikian, warga masih bisa mengambil air bersih yang bersumber dari sumur bor milik beberapa warga setempat.

"Saya terpaksa menambah kedalaman sumur saya sengan cara di bor. Dari 20 meter menjadi 60 meter," kata Budi, warga kelurahan Kebon Jeruk, Tanjung Karang Timur, Jumat (27/9/2019).

Ia berharap, setelah adanya penambahan kedalaman sumur miliknya, selanjutnya sumur ini tidak mengalami kekeringan, agar dapat memenuhi kebutuhan rumah tangganya dan dapat berbagi air kepada warga setempat yang sedang krisis air bersih.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau masih bisa berlanjut sampai awal November 2019.

Meskipun demikian, banyak harapan masyarakat agar hujan segera turun, supaya pasokan air kembali tercukupi, yaitu dengan cara melaksanakan sholat Istisqo, agar cepat diberikan hujan oleh Allah SWT.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun