Biasanya, selain motivasi dari keluarga maka penguatan dari sesama rekan sekelas menjadi percikan yang menggugah semangat. Admin kelas kami juga sangat membantu karena selalu siap memberikan informasi dan merespon pertanyaan atau kesulitan yang kami alami. Semesta memang telah menunjukkan bahwa setiap niat baik akan dipertemukan dengan waktu yang baik dan orang-orang yang baik pula.
Pembelajaran selama PPG dalam jabatan, secara pribadi kembali menyegarkan konsep-konsep dan pemahaman saya mengenai teori pembelajaran dan praktiknya yang bermanfaat untuk menciptakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang berkualitas. Selama ini, memang praktik mengajar yang saya lakukan telah mengacu kepada kurikulum yang berlaku dan mempedomani ketentuan internal di tempat saya mengajar. Materi-materi Pelajaran selain mengingatkan juga memperkaya khasanah pemahaman dan pengetahuan yang perlu saya aplikasikan kelak setelah selesai mengikuti PPG Dalam Jabatan.
Pengalaman paling berharga adalah ketika saya Menyusun video Praktik Pembelajaran Lapangan berbentuk aktivitas mengajar di kelas. Kebetulan saya terpilih untuk melakukannya dengan metode siaran langsung melalui Zoom. Keterbatasan sarana dan personil yang saya miliki tidak membuat saya menyerah. Saya meyakini usaha yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati akan memberikan hasil yang sepadan. Puji Tuhan, saya berhasil menunaikan tugas yang diberikan sekaligus melakukan rekaman video secara live yang menjadi bagian dari pemenuhan tugas Siklus 2 PPL. Tentu saja ada banyak kekurangan dan masukan yang diberikan Pak Warneri dan Ibu Tengku sebagai Guru Pamong. Masukan-masukan tersebut saya terima dan menjadi bagian dari penyempurnaan tugas yang akan saya serahkan.
Semua kelelahan selama mengikuti PPG Dalam Jabatan ini demikian terasa. Tidak akan hilang dalam sekejap namun melalui interaksi dengan dosen, guru pamong dan rekan-rekan sekelas, banyak pencerahan yang saya dapatkan. Ilmu-ilmu baru, pengetahuan dan pemahaman mengenai hal-hal yang selama ini saya telah lakukan namun ternyata belum maksimal. Rangkaian aktivitas yang melelahkan tapi mendatangkan secercah pencerahan untuk saya, sekolah tempat saya bertugas dan tentu saja, siswa-siswi kami.
Redefinisi Peran Guru
PPG Dalam Jabatan Angkatan 2 Tahun 2023 yang saya ikuti pada akhirnya menggugah kesadaran saya secara pribadi. Materi-materi yang disampaikan, pandangan Pak Warneri dan insight Guru Pamong, Ibu Tengku tentang proses pembelajaran seperti mengajak saya berkontemplasi. Selama ini saya akrab dengan istilah "Students as centre of learning" tapi pada kenyataannya, saya sering abai dan berlaku bahwa "Teacher as centre of learning". Seusai melakukan Praktik Pembelajaran Lapangan secara live, saya menonton Kembali video rekaman sesampainya di rumah. Sejenak saya terkesima dan menemukan gairah yang berbeda ketika, menyaksikan anak-anak kelas 5D yang saya didik seperti mendapatkan kebahagiaan memegang alat musik Angklung yang mungkin sebelumnya belum pernah mereka kenal atau lihat. Saat memilih, pembelajaran alat musik Angklung dengan tangga nada diatonis mayor, sebenarnya saya sempat diliputi keraguan namun mengingat saya ingin memberikan contoh pembelajaran interaktif yang berbeda maka saya tetap melanjutkan rencana tersebut.
Sebelumnya, tak satu pun siswa-siswi kelas 5D yang dapat memainkan Angklung. Ketika saya membagi mereka dalam empat kelompok dengan tugas memainkan nada-nada diatonis mayor berbeda yang bertempo riang, semuanya sangat antusias. Saya menggunakan alat bantu untuk menunjukkan nada yang dimaikan setiap kelompok dengan alat peraga yang telah disiapkan sebelumnya. Setelah masing-masing kelompok sudah cukup baik dalam memainkan nada-nada yang menjadi tugasnya dengan alat musik Angklung, barulah saya minta semua maju ke depan kelas lalu memainkan Bersama nada yang telah mereka pelajari.
Lagu anak-anak berjudul Cicak-Cicak di Dinding yang dimainkan dengan Angklung bergema di kelas 5D. Wajah-wajah anak didik saya begitu antusias dan penuh semangat menggoyangkan Angklung agar mengeluarkan nada yang menjadi tugas mereka dari awal sampai lagu berakhir. Ketika lagu selesai, saya ikut larut dalam kegembiraan. Bukan sekadar karena telah bisa memainkan sebuah lagu dengan Angklung padahal tadinya mereka mungkin tak tahu apa itu Angklung apalagi memainkannya.
Saya bersyukur di dalam hati karena melalui keikutsertaan PPG dalam Jabatan Tahun 2023, Kembali mengingatkan dan mendorong untuk belajar terus-menerus, menyerap ilmu dari berbagai sumber. Tujuannya agar peran saya sebagai guru tidak berhenti sebagai individu yang berdiri di depan kelas, mengabsen, memberi tugas dan sejenisnya. PPG ini telah merefleksikan apa yang semestinya menjadi tanggung jawab moral sebagai seorang guru dalam perspektif saya yang penuh keterbatasan ini. Seorang guru tak boleh berpuas diri  dan menjadikan dirinya sebagai pusat dari proses belajar. Siswa-siswi, peserta didik adalah pusat dari semua aktivitas belajar. Merekalah yang menjadi "centre of attention". Sebagai seorang guru saya perlu untuk mendefinisikan ulang posisi dan peran yang telah dilakukan selama ini untuk mendapatkan titik keseimbangan yang ideal. Semata-mata demi kemajuan dan peningkatan kualitas siswa-siswi yang saya didik.Â
Semoga.
Â