Mohon tunggu...
Merritt Waromi
Merritt Waromi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bagi Cerita dan Informasi dari Tanah Papua

Saya seorang Wiraswasta dan saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Meteo

30 Juli 2021   16:52 Diperbarui: 30 Juli 2021   17:10 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dibantu empat pekerja yang bertugas untuk penjemuran dan produksi, dalam sebulan, Mama Ice sanggup menyiapkan 500 bungkus tepung yang satunya seberat 900 gram. Per bungkus dibandrol seharga 20 ribu rupiah.

Untuk memproduksi 500 bungkus tepung, Mama Ice membutuhkan 10 karung sagu mentah. Sagu mentah itu ia peroleh dari petani di Genyem, Kabupaten Jayapura.

“Kami sudah punya langganan di sana,” ujarnya.

Lalu, dari mana ide untuk membuat usaha ini? Rupanya, Mama Ice dulunya suka mengikuti pelatihan yang digelar dinas perindustrian, sekitar tiga tahunan. Bukan pelatihan pengolahan sagu, justru Mama Ice dan rekan-rekan dijejali dengan peluang bisnis besar-besaran oleh pemateri yang didatangkan dari Jakarta. 

Tetapi, buat Mama Ice, bisnis yang dipresentasikan itu ibarat menjangkau bulan, terlalu muluk.

Dari situ, Mama Ice mulai melirik komoditi lokal. Sempat pula ia berniat menjadi pengepul pinang, lalu mengekspornya.

“Saya berpikir, apakah saya ekspor pinang, karena itu kan banyak di Papua. Pinang ini kan mereka buat untuk kosmetik, kopi, jamu.”

Di tengah tuntutan ekonomi yang kian mendesak, Mama Ice mengurungkan niat itu, sebelum memutuskan berpindah ke sagu.

“Saya tidak mau ilmu yang saya pelajari tiga tahun itu sia-sia, kemudian melihat sagu, mengapa saya tidak coba?,” kisahnya.

Awalnya, Mama Ice belajar di sebuah kelompok, ia bertugas di bagian pemasaran. Kemudian ia bertekat untuk memulai usaha sendiri, dengan begitu, Mama Ice menangani produksi hingga distribusi dan pemasarannya sendiri.

“Saya coba dengan modal awal satu juta untuk beli sagu, sudah termasuk kayu dan seng untuk jemuran. Kembalinya, saya dapat modal Rp. 1.500.000.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun