Mohon tunggu...
Merli Ta
Merli Ta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sedikit suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Seorang Nelayan Hilang di Perairan Rembang, Ditemukan Meninggal Dunia

9 Desember 2024   14:07 Diperbarui: 9 Desember 2024   17:38 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halo Lokal. Sumber ilustrasi: PEXELS/Ahmad Syahrir

Rembang – Peristiwa tragis menimpa seorang nelayan asal Desa Tasikharjo, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang, bernama Pomo Prianto (38). Setelah sempat dilaporkan hilang, Pomo akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Sabtu sore (7/12/2024). Penemuan ini terjadi beberapa jam setelah perahu miliknya ditemukan terombang-ambing tanpa awak di tengah laut pada pagi hari yang sama.  

Koordinator Unit Siaga Kantor SAR Rembang, Achmad Nurzain, menjelaskan bahwa Pomo berangkat melaut pada Sabtu pagi sekitar pukul 04.30 WIB. Ia menuju ke perairan dekat Pulau Marongan, namun keberadaannya menjadi misteri ketika perahunya ditemukan oleh nelayan lain sekitar pukul 07.30 WIB. Perahu tersebut berada dalam kondisi mesin mati dan tanpa Pomo di atasnya. “Perahu yang ditemukan nelayan tersebut kemudian ditarik ke pantai Dusun Wates. Informasi ini dilaporkan kepada kepala desa sebelum diteruskan kepada tim SAR,” ujar Achmad. 

Menanggapi laporan tersebut, tim SAR gabungan segera bergerak untuk melakukan pencarian. Operasi pencarian dimulai sejak pagi dan berlangsung hingga sore hari. Meskipun dihadapkan pada kendala cuaca buruk yang menyulitkan proses pencarian, tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, relawan, dan nelayan setempat terus berusaha menemukan keberadaan Pomo.  

Usaha mereka akhirnya membuahkan hasil pada sore harinya. Sekitar pukul 16.00 WIB, jenazah Pomo ditemukan mengapung sekitar satu mil dari bibir pantai Pulau Marongan. Jenazah kemudian dievakuasi dan dibawa ke pantai Dusun Wates pada pukul 16.30 WIB.  

Setelah dievakuasi, jenazah Pomo dipulangkan ke rumah duka di RT 1/RW 3 Dusun Wates, Desa Tasikharjo. Proses pemakaman berlangsung pada malam hari, dihadiri keluarga dan warga setempat yang turut berduka atas kehilangan ini.   

Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dan kesiapan para nelayan saat melaut. Cuaca di laut yang tidak menentu menjadi salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh nelayan, terutama saat memasuki musim penghujan dan angin kencang.  

Koordinator SAR mengimbau agar para nelayan selalu memantau prakiraan cuaca sebelum berlayar dan memastikan peralatan keselamatan seperti pelampung tersedia di atas perahu. “Keselamatan adalah prioritas utama. Kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” tambah Achmad.  

Di tengah kabar duka tersebut, pencarian terhadap seorang nelayan lain yang juga dilaporkan hilang, Soeradi, warga Desa Pasar Banggi, hingga kini masih terus dilakukan. Soeradi diketahui hilang dalam peristiwa terpisah beberapa waktu sebelumnya. Tim SAR bersama masyarakat setempat terus berupaya mencari keberadaan Soeradi dengan menggunakan perahu tradisional dan alat bantu lainnya.  

Keluarga Soeradi masih menunggu kabar dengan penuh harapan, meskipun waktu pencarian yang semakin panjang menambah kekhawatiran. “Kami tetap melakukan pencarian dengan berbagai upaya. Harapan kami, Soeradi dapat segera ditemukan dalam kondisi apa pun,” ujar Achmad.  

Kejadian hilangnya nelayan di Rembang belakangan ini memicu keprihatinan di kalangan masyarakat dan pemerintah daerah. Banyak warga yang turun tangan membantu pencarian dengan mengerahkan perahu dan sumber daya yang mereka miliki. Laut yang ganas dan cuaca buruk adalah ancaman serius yang kerap dihadapi para nelayan, terlebih ketika memasuki musim penghujan dengan potensi angin kencang dan gelombang tinggi.

Achmad Nurzain kembali mengingatkan para nelayan untuk lebih berhati-hati sebelum memutuskan berlayar. “Kami mengimbau agar nelayan selalu memantau informasi prakiraan cuaca, memastikan kondisi perahu dalam keadaan baik, dan melengkapi diri dengan peralatan keselamatan seperti pelampung,” tegasnya. Kesadaran terhadap risiko dan kesiapan menghadapi situasi darurat dapat menjadi langkah preventif yang menyelamatkan nyawa.

 Pemerintah Kabupaten Rembang, melalui dinas terkait, berkomitmen untuk meningkatkan program keselamatan bagi para nelayan. Salah satunya adalah dengan memberikan pelatihan terkait penanganan darurat di laut dan bantuan alat keselamatan. Selain itu, upaya untuk meningkatkan akses informasi cuaca bagi para nelayan juga akan menjadi perhatian utama.   

Kehilangan Pomo Prianto menambah daftar panjang nelayan yang menjadi korban ganasnya laut di wilayah Rembang. Meski demikian, solidaritas masyarakat dan dukungan berbagai pihak terus menjadi penguat bagi keluarga korban dan nelayan lainnya.  

Kejadian ini juga menjadi pelajaran berharga akan pentingnya kehati-hatian dan kesiapan saat melaut, terutama di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu. Masyarakat dan pihak berwenang diharapkan dapat bekerja sama untuk meminimalkan risiko kecelakaan di laut dan melindungi nyawa para nelayan yang menjadi tulang punggung perekonomian pesisir.  

Sementara itu, pencarian terhadap Soeradi masih berlanjut, diiringi harapan agar ia segera ditemukan. Dukungan dari masyarakat Rembang yang terus berdatangan menunjukkan bahwa di tengah kesedihan, semangat kebersamaan tetap terjaga. "Kita semua berdoa agar proses pencarian berjalan lancar dan membuahkan hasil," pungkas Achmad.  

Dengan insiden ini, perhatian terhadap keselamatan para nelayan di Kabupaten Rembang diharapkan menjadi prioritas. Semoga tragedi seperti ini tidak lagi terulang, dan langkah-langkah pencegahan dapat memberikan perlindungan yang lebih baik bagi para pahlawan laut yang tak kenal lelah mengarungi gelombang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun