Mohon tunggu...
Merli Rismawati Dewi
Merli Rismawati Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswi -

Merli Rismawati Dewi survive, be self, enjoy our life :)

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Takut Makan atau Takut Gemuk?

11 Januari 2016   18:35 Diperbarui: 11 Januari 2016   18:52 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Pertanyaan di atas acap kali terdengar di telinga kita, apalagi bagi kalian kaum hawa. Sangat antusias dan sensitif jika membicarakan masalah berat badan. Bagaimana tidak , justru berat badan menjadi alasan  mendasar sakit kepala, hingga stress memikirkannya. Hahaha tak bisa dipungkiri, hal yang satu ini sangatlah diperhatikan oleh kaum hawa apalagi bagi mereka mereka yang begitu memperhatikan penampilan fisik.

Bagi perempuan yang memang sejak dini mempunyai postur tubuh yang kecil hal ini sama sekali tak menjadi masalah, malahan mereka menganggap aneh pada wanita yang terlalu memikirkan masalah makan. Namun, bagi perempuan yang pada dasarnya untuk mendapatkan postur tubuh yang mereka inginkan memerlukan usaha keras, hal ini menjadi masalah yang luar biasa. Yaa wajar memang, keduanya mendapatkan postur tubuh kecil mealalui 2 cara yang bertolak belakang.

Wanita yang sejak dini memang berpostur tubuh kecil, tidak memusingkan masalah berat badan dan kegemukan. Makan makanan apapun tak masalah, mau makan sehari 3 kali, makan gorengan, makan makanan yang manis, minum es , coklat, ngemil tiap malam semua hal tersebut sah-sah saja mereka lakukan tanpa piker panjang. Hal sebaliknya terjadi pada wanita yang mengidamkan postur tubuh kecil. Jangankan ngemil, makan nasi saja kadang enggan. Apalagi makan makanan manis yang memanjakan lidah , sebuah pantangan bagi mereka.

Inilah yang salah dari pemikiran banyak orang. Menghalalkan segala cara untuk mendapatkan postur tubuh yang mereka inginkan. Tak ada salahnya memang untuk diet, yang salah  adalah caranya. Yaa banyak wanita rela mencoba berbagai macam cara diet. Mulai dari diet sehat sampai dengan diet asal-asalan yang penting pingin kurus ! Nahh, ini yang salah kaprah, ingin kurus tapi mengabaikan kesehatan. Tak sedikit jalan diet seperti ini menjadi pilihan para wanita. Mereka mempush diri untuk olahraga sedangkan makan makanan seadanya. Bahkan tak jarang dari mereka hanya makan sehari sekali. Ekstrimnya lagi beberapa orang benar-benar menghindari nasi tanpa menggantinya dengan sumber karbohidrat yang lain. Kepengennya sih kurus tapi ujungnya kurus enggak sakit iya.

Dengan tidak makan sama sekali atau hanya makan sekali dalam sehari menyebabkan tubuh berkembang lebih gemuk daripada sebelumnya. Kenapa demikian ? Hal tersebut akan menghambat dan memperlambat metabolism tubuh saat asupan makanan bejalan normal. Seringkali kita membiarkan perut daam keadaan lapar dan dengan sengaja menunda makan dengan harapan akan menurunkan berat badan. Kenyataanya hal tersebut justru membuat metabolisme tubuh menurun, sehingga pembakaran lemak terhambat. Sudah  kelaparan namun hasilnya nihil bukan ?

Kegemukan memang menjadi momk bagi siapa saja , khususnya wanita. Namun, bukan berati kita harus menghalalkan segala cara untuk mengatasinya. Bahkan sering kali mengorbankan kesehatan diri untuk penurunan berat badan. Padahal cara yang kita lakukan itu salah. Alih- alih ingin kurus malah sakit yang diperoleh.

Diet itu sah-sah saja, kita tahu bahwa kegemukan merupakan penyakit yang akan mengundang penyakit lainnya. Dengan kata lain, kegemukan dapat mengundang penyakit untuk tubuh. Yang harus kita rubah adalah cara diet itu sendiri, mulailah menurunkan berat badan dengan cara yang sehat bukannya cara yang pelan tapi pasti merusak tubuh.

Banyak program diet yang baik untuk tubuh, dan dapat memangkas lemak-lemak jahat dalam tubuh tapi tetap menjaga kesehatannya. Kita bisa berkonsultasi dengan dokter maupu ahli gizi ataupun mencari program diet yang sekiranya baik dan benar. Mulai dari mengurangi makanan berlemak dan menggantinya dengan sayur juga buah. Menyeimbangkan asupan baik karbohidrat, protein, lemak maupun mineral.

Intinya diet itu menjaga pola makan yang sehat dan seimbang bukannya tidak makan. Diet itu menyehatkan bukan malah merusak tubuh. Dan diet itu bukan soal menurunkan berat badan saja namun gaya hidup .

So, semangat memulai gaya hidup sehat :)

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun