Mohon tunggu...
Merlin Lutvika
Merlin Lutvika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

-

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menghadapi Dunia Baru: Kehidupan Mahasiswa Rantau yang Penuh Warna

18 Juni 2024   22:25 Diperbarui: 19 Juni 2024   02:34 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merantau meninggalkan kampung halaman untuk menuntut ilmu di daerah lain sudah menjadi tradisi turun-temurun di Indonesia. Menjadi mahasiswa rantau tidak hanya sekedar pindah tempat tinggal, tetapi juga menghadapi berbagai tantangan baru dalam menghadapi kehidupan yang jauh dari keluarga. 

Awal Perjalanan yang Mendebarkan

Keputusan untuk merantau bagi seorang mahasiswa sering kali diliputi rasa cemas dan kekhawatiran. Meninggalkan lingkungan yang sudah nyaman dan harus menuju ke daerah baru yang asing pasti membuat siapa pun was-was. Kenangan masa kecil yang begitu membekas, teman-teman sepermainan sejak kecil, hingga makanan khas kampung halaman yang sangat enak harus ditinggalkan untuk sementara waktu. Namun, tekad kuat untuk menggapai cita-cita membuat mahasiswa rantau membulatkan tekad dan memulai petualangan baru.

Bergaul dengan Budaya Baru  

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi mahasiswa rantau adalah harus beradaptasi dengan budaya dan lingkungan baru. Perbedaan bahasa, kebiasaan, kuliner, hingga tata krama kadang membuat mahasiswa rantau merasa asing dan gagap di awal-awal tinggal di rantau. Butuh waktu dan keterbukaan untuk menyesuaikan diri dan saling memahami perbedaan.

Mengurus Diri Sendiri

Tanggung jawab mengurus diri sendiri sepenuhnya ada di pundak mahasiswa rantau. Mulai dari mencari tempat tinggal, mengatur keuangan, memasak, membersihkan tempat tinggal, hingga mengatur waktu belajar dan beraktivitas harus dikelola secara mandiri. Inilah yang kerap menjadi tantangan tersendiri setelah selama ini dimanjakan oleh orangtua di kampung halaman. 

Terjalin Persahabatan Baru

Di balik segala rintangan, merantau juga memberi kesempatan luas bagi mahasiswa rantau untuk membangun persahabatan baru dengan teman-teman dari berbagai daerah. Perbedaan latar belakang justru memperkaya wawasan dan memupuk rasa persaudaraan di perantauan. Persahabatan ini terkadang lebih kuat dibandingkan hubungan dengan keluarga sendiri.

Tantangan yang Harus Dihadapi

Merantau sebagai mahasiswa tak sepenuhnya mulus. Rasa rindu kampung halaman, kendala finansial, sampai masalah interaksi dan penyesuaian diri terkadang menjadi beban mental tersendiri. Namun, semangat dan tekad kuat yang dimiliki mahasiswa rantau pada akhirnya mampu mengatasi segala rintangan tersebut.

Membangun Kemandirian dan Tanggung Jawab  

Hidup sebagai mahasiswa rantau secara tidak langsung mendorong tumbuhnya sifat kemandirian dan tanggung jawab. Kemandirian ini menjadi bekal penting bagi untuk bisa survive dalam menghadapi kehidupan nyata setelah lulus kuliah nanti. Selain itu, rasa tanggung jawab pun turut terbentuk dalam diri mahasiswa rantau, baik tanggung jawab untuk sukses dalam studi, tidak mengecewakan orangtua, hingga bisa mandiri mengurus diri sendiri.

Memperluas Wawasan dan Jaringan    

Berkesempatan menjelajah ke berbagai daerah selama menempuh pendidikan membuat wawasan mahasiswa rantau semakin terbuka dan toleransi akan perbedaan budaya pun terbentuk. Pertemanan yang luas pun menjadi aset tak ternilai bagi mahasiswa rantau di kemudian hari karena sangat bermanfaat ketika memasuki dunia kerja nanti.

Mengasah Kemampuan Problem Solving

Merantau sebagai mahasiswa memberikan pelajaran berharga dalam hal problem solving alias memecahkan masalah. Menghadapi segala persoalan sendiri selama merantau pada akhirnya akan mengasah kemampuan berpikir kritis dan problem solving. Kemampuan ini sangat berguna ketika mahasiswa lulus dan terjun ke dunia kerja yang penuh tantangan.

Apresiasi untuk Perjuangan Orangtua

Salah satu pelajaran berharga lainnya adalah memahami dan mengapresiasi perjuangan orangtua dalam membesarkan anak-anaknya. Ketika harus berjuang sendiri di perantauan, barulah mahasiswa dapat merasakan betapa beratnya perjuangan orangtua. Rasa syukur dan apresiasi kepada orangtua pun semakin dalam setelah merasakan pengalaman merantau.   

Kehidupan Universitas yang Sesungguhnya  

Merantau sebagai mahasiswa ibarat menempuh universitas kehidupan yang sesungguhnya. Berbagai pengalaman, lika-liku perjalanan, dan pelajaran berharga yang didapat selama merantau tak akan pernah bisa digantikan dimanapun. Masa-masa sulit justru membentuk karakter dan membuat mahasiswa rantau menjadi lebih tangguh dalam menyikapi hidup.

Masa depan gemilang menanti mahasiswa rantau yang berhasil melewati fase perjuangan ini dengan baik. Pengalaman dan pembelajaran selama merantau akan menjadi bekal tak ternilai untuk meraih kesuksesan. Jadilah kebanggaan dengan meraih kesuksesan setelah perjuangan merantau. Buktikan bahwa merantau bukanlah pengalaman menyedihkan, melainkan kunci menuju gerbang kesuksesan masa depan. Meskipun jalanan terjal, namun gemerlap keberhasilan sudah menanti di depan mata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun