Ntapak tilas sepanjang tahun telah menjadi akhir di bulan Desember.Setumpuk waktu berlari lalu tak begitu lama.Awal Januari seperti baru kemarin.
Desember sebagai akhir kini telah tiba.
Tahun ini memang bukanlah tahun yang baik. Dunia banyak berduka dan aku salah satunya.
Kebebasan terenggut sekejap mata.
Bertahan dan berdiam diri di rumah jadi keharusan.
Katanya ada Corona.
Tahun ini tahun sejarah yang nanti akan diceritkan lagi.
Mulai dari virus Corona sampai pada mewabahnya virus kemanusiaan dan keadilan.
Kerumunan unjuk rasa UU Cipta Kerja mengacaukan isi kepala banyak orang  tentang ada tidaknya Corona.
Jaga jarak, pakai masker, sekolah online dan Pemilu harus tetap terlaksana ditengah gentingnya dunia.
Ini catatan akhir tahun.
Bukan tentang kamu ataupun dia, bukan tentang kita ataupun mereka.
Ini catatan tentang aku, kehidupan dan pelajaran.
Baik atau buruknya hidup ia tetap kehidupan.
Kuat tidak kuatnya harus tetap bertahan walaupun banyak tanya di isi kepala.
Benar apa yang banyak dikatakan orang "hidup harus terus berlanjut."
Tentang hidup butuh pengorbanan itu juga benar.
Pengorbanan Kesenangan dan kebersamaan, pengorbanan waktu dan kesempatan, serta pengorbanan Rindu yang harus dibiarkan menumpuk dan bahkan sampai lapuk karena tak lekas temu.
Desember, terima kasih.
Untuk kesepian dan ketenangan.
Desember ruangku bersyukur, introspeksi dan ruangku untuk berbenah dan membarui diri menyambut hari baru, bulan baru dan tahun baru.
#home
#myself
#Lehu
Jakarta, 26 Desember 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H