Mohon tunggu...
Merkyana Nancy Sitorus
Merkyana Nancy Sitorus Mohon Tunggu... Administrasi - Pejalan Pemerhati

Pejalan dan pemerhati apapun yang menarik mata dan telinga. Menyalurkan hobby jalan melalui www.fb.com/gerakpetualang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dimana Bumi Dipijak, Disitu Langit Dijunjung

13 April 2018   13:43 Diperbarui: 13 April 2018   13:49 1245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah Adat Aceh (TMII) (source : koleksi pribadi)

Yang sangat menggelikan adalah saat teman saya yang tinggal di Papua Barat selama 5 bulan bercerita sekembalinya dari sana. Dia bercerita kalau orang-orang di Papua Barat itu sudah membangun rumah batu dengan dalih itu bantuan dari Pemerintah, jadi terima saja dan kita bangun rumah batu supaya kita jadi maju, jadi beradab. 

Padahal dengan kondisi Papua yang sangat kaya mineral menjadikan matahari seolah ada dua di siang hari, sehingga panas dan gerah terasa dengan sangat disana. Jadilah mereka tetap membangun rumah panggung di belakang rumah batu "bantuan Pemerintah". Siang hari mereka berdiam di rumah belakang, saat malam menjelang kalau mereka mau baru mereka berpindah ke rumah batu yang di depan.

Betul, bahwa masih banyak hal yang perlu dibenahi dari rumah adat asli Indonesia. Mulai dari sanitasi, ventilasi maupun aspek kesehatan lainnya. Namun apakah pemerataan konsep kesejahteraan menjadi solusi?

Peribahasa "dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung" apakah benar-benar telah menjadi bahan bercandaan semata?

Semoga nanti aku bisa membangun rumah untukku yang sesuai dengan bumi tempat rumah itu berada.

Kan katanya semua itu harus dimulai dari diri sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun