Pemanfaatan Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia: Asesmen kepribadian merupakan pembelajaran tersendiri, sehingga dapat diintegrasikan ke dalam mata pelajaran apa pun tanpa mengubah kurikulum. Saat mengajar bahasa Indonesia di sekolah dasar (SD), karakterisasi dapat dimasukkan ke dalam topik pengajaran apa pun. Dua upaya telah dilakukan untuk mendidik keterampilan berbahasa melalui pendidikan karakter. Yang pertama adalah keterampilan berbicara secara pasif. Membaca berarti memahami orang lain melalui tulisan. Ini berarti mendengarkan dengan teliti dan memahami suara dan pikiran orang yang berbicara melalui alat bantu dengar Anda. Orang yang terbiasa mendengarkan orang lain akan setia dan menghargai pendapat mereka. Meskipun mendengarkan, memahami arti karakter menjadi sulit. Mengubah simbol tulis menjadi kata-kata lisan dikenal sebagai membaca.Â
Pelajaran bahasa menanamkan sifat karakter seperti Sekolah Dasar: Pada kurikulum 2013, pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) dimasukkan ke dalam program tematik dan digabungkan dengan pelajaran lain ya ng. Program tematik adalah program pendidikan yang dimulai dengan satu tema atau topik tertentu dan kemudian menggabungkan berbagai aspek dari berbagai perspektif tentang topik yang mungkin diajarkan di sekolah. Akibatnya, pembelajaran tematik berkorelasi dengan perkembangan fisik dan mental siswa (Kadir, 2015:1). Di sekolah dasar (SD), terutama di kelas rendah, pelajaran bahasa Inggris dapat digunakan untuk memulai pelajaran Bahasa Indonesia.Â
Bahasa ibu, sehingga anak-anak lebih mudah berinteraksi. Dengan bantuan bahasa, siswa belajar banyak hal dan belajar tentang budaya dan orang lain, yang menjadikannya penting. Diharapkan peserta didik dapat berbahasa Indonesia dengan benar dan efektif baik secara lisan maupun tertulis. Siswa diharapkan ramah, percaya diri, sopan, dan menyenangkan. Standar kompetensi untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah standar minimal yang menunjukkan penguasaan pengetahuan, kemampuan berkomunikasi, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Siswa memperoleh pemahaman dan kemampuan untuk menanggapi situasi lokal, nasional, atau bahkan internasional (Nafi'ah, 2018:33). Diharapkan siswa sekolah dasar memiliki kepedulian sosial terhadap orang lain.Â
Bahasa sebagai media untuk penanaman pendidikan karakter perlu kita galakkan dalam proses pembelajaran di sekolah, terutama dalam tingkat sekolah dasar yang menjadi lahan yang subur untuk menanamkan nilai-nilai karakter bangsa Indonesia. Pembelajaran Bahasa Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan karakter peserta didik. Pembelajaran bahasa Indonesia khususnya di sekolah dasar (SD) pada peserta didik kelas rendah harus dilaksanakan secara aktif, inovatif, kreatif, menarik, dan menyenangkan.
Pembentukan karakter dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada kelas rendah di sekolah dasar (SD) tidak hanya melalui materi ajar, model pembelajaran, dan penilaian. Namun juga melalui contoh perilaku dari guru, pembiasaan dan suasana belajar yang menyenangkan. Dengan demikian diharapkan peserta didik dapat tumbuh dan berkembang menjadi anak yang berkarakter seperti: ramah, sopan, jujur, toleran, percaya diri dan lain sebagainya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H