Mohon tunggu...
meritasenia
meritasenia Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Bola voli dan badminton

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bahasa Indonesia Sebagai Wahana Pendidikan Karakter DI SEKOLAH DASAR

14 Januari 2025   07:32 Diperbarui: 14 Januari 2025   07:32 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Problem di Indonesia masih ada setelah pandemi COVID-19 berakhir. Kasus korupsi yang terjadi terkait bantuan sosial kepada masyarakat yang terkena dampak COVID-19 menunjukkan bahwa kepedulian (empati), tanggung jawab, dan kejujuran di negara ini perlu mendapat perhatian yang serius. Salah satunya adalah menanamkan pendidikan karakter kepada seluruh masyarakat Indonesia sedini mungkin, terutama kepada generasi muda kita sebagai penerus bangsa. 

Selain itu, buku Yusuf Abidin (2013) Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter menegaskan bahwa pendidikan Indonesia saat ini berada dalam kondisi yang tidak menguntungkan. Kondisi ini disebabkan oleh fakta bahwa orang semakin menyadari bahwa karakter bangsa Indonesia lemah, yang selama ini sangat kuat dan teguh dalam mempertahankan prinsip-prinsip kehidupan yang bijak dan arif. Di sekitar kita, kita dapat melihat bukti kelemahan ini, seperti budaya korupsi, nepotisme, kolusi, hilangnya rasa malu, banyak ketidakjujuran, dan pelemahan potensi anak oleh pemimpin kita sendiri karena kebijakan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya bangsa kita.

Pendidikan memainkan peran penting dalam kehidupan manusia karena melalui pendidikan manusia dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang percaya diri dan bermartabat. Tujuan sistem pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan adalah bagian dari proses tersebut. sifat, menurut Pasal 3 UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, karakter yang bermartabat adalah manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, kreatif, dan memiliki karakter yang sesuai dengan budaya bangsa, yang diperoleh melalui penggunaan bahasa yang baik.Pembelajaran bahasa, terutama bahasa Indonesia, sangat penting untuk penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan komunikasi.

Pendidikan karakter di sekolah didasarkan pada nilai-nilai tertentu yang ditetapkan oleh sekolah dan berfokus pada penguatan dan pengembangan perilaku anak secara keseluruhan. Ini menunjukkan bahwa: 

Pendidikan karakter adalah pembelajaran yang terjadi pada setiap orang di semua mata pelajaran,

Tujuannya adalah untuk memperbaiki dan mengembangkan tingkah laku anak secara keseluruhan, dan 

Karena anak-anak adalah manusia yang sempurna, 

Selain itu, pendidikan karakter lebih penting daripada pendidikan moral karena pendidikan karakter tidak hanya mengajarkan siswa apa yang benar dan salah, tetapi juga memberi mereka pemahaman yang kuat tentang cara menerapkan prinsip-prinsip moral dalam kehidupan sehari-hari. 

Seperti yang dinyatakan oleh Mulyasa (2018: 3) Karakter berasal dari kata "mark", yang berarti "menandai dan menunjukkan" cara menerapkan prinsip kebaikan dalam tindakan dan perilaku sehari-hari. Menurut Kementerian Agama Republik Indonesia, kepribadian dapat didefinisikan sebagai sifat umum yang ditunjukkan dalam tingkah laku tertentu yang membedakan seseorang dari orang lain. Dengan kata lain, seseorang dianggap memiliki "karakter" jika tindakannya sesuai dengan prinsip-prinsip yang dianut masyarakat. 

Abdul Majid mendefinisikan "karakter" sebagai sikap, kesatuan akhlak, budi pekerti, dan budi pekerti yang berasal dari reaksi manusia terhadap berbagai peristiwa moral dalam bukunya "Pendidikan Karakter dalam Perspektif Islam." Oleh karena itu, proses pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pengembangan pikiran sehingga peserta didik dibekali dengan karakter, kemampuan, dan kecerdasan yang menarik. Sifat ideal dari kecerdasan buatan adalah nasionalis, religius, cerdas, bertanggung jawab, disiplin, mandiri, jujur, bijaksana, santun, baik hati, gotong royong, percaya diri, kreatif, berani, demokratis, rendah hati, toleran, dan bersatu (Khan 2010:34). 

Pembelajaran bahasa untuk pengembangan kepribadian di sekolah dasar: Terdapat hubungan antara keduanya dalam pendidikan, terutama bahasa Indonesia. Karena manusia adalah satu-satunya spesies yang dapat menggunakan bahasa untuk mengembangkan diri, kebudayaan, peradaban, dan mengubah atau memelihara lingkungannya, bahasa adalah cara terbaik bagi manusia untuk menunjukkan eksistensi dan jati diri sebagai penutur. Ini akan menggambarkan sifat mereka. Oleh karena itu, ada hubungan antara mengajar bahasa dan mengajar karakter dalam parafrase aslinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun