Mohon tunggu...
Merita Dewi
Merita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Amatiran

Tak perlu terlalu terang, cukup terus menyala dan tak kunjung padam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ternyata Begini Sejarah Pertama Kali Diberlakukan Student Loan di Amerika Serikat

1 Juni 2024   11:34 Diperbarui: 1 Juni 2024   11:38 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berawal dari persaingan Amerika Serikat dengan Uni Soviet, inilah cikal bakal "Student Loan" untuk pertama kalinya diberlakukan. Uni Soviet meluncurkan Sputnik pada tahun 1957, kondisi ini lantas membuat Amerika ciut dan merasa khawatir akan kualitas pendidikannya kalah dari Uni Soviet. 

Bersamaan dengan itu, seiring dimulainya komputasi elektronik, ada krisis tenaga kerja matematikawan di Amerika, merekalah programmer di masa awal komputasi. 

Suplai matematikawan dari Eropa mulai tidak cukup, sehingga timbul keinginan memperbanyak alumni matematika dan sains di Amerika. Amerika perlu lebih banyak orang pintar yang mampu kuliah.

Lalu bagaimana caranya? Mereka biasanya miskin. Modal tidak punya, jaminan untuk pinjaman tidak ada, maka dibuatkanlah solusi beasiswa untuk mereka, melalui National Defense Education Act (1958). 

Tapi ada ketakutan beasiswa yang diberikan gratis akan menjadi program yang tidak kontinu dan berkesinambungan, maka diubahlah menjadi pinjaman. Toh dengan penghasilan mereka yang tinggi, mereka pasti bisa membayarnya. Lama-lama skema student loan ini pun mengalami bias.

1. Karena gelar sarjana dianggap kunci kesejahteraan (mobilitas sosial), dan universitas adalah pemegang monopolinya, maka calon siswa dan orangtuanya pun hanya bisa menurut saja saat biaya kuliah di AS naik dari tahun ke tahun melebihi kenaikan inflasi ataupun kenaikan kualitas pendidikannya. 

2. Berbeda dengan hutang jenis lain, student loan tidak bisa dihapus dengan mengaku pailit. Ibaratnya, sang pemberi pinjaman mendapatkan investasi bebas resiko dengan bunga 7% setahun. Cukup tinggi untuk ekonomi low interest seperti Amerika. 

3. Pihak yang meminjamkan student loan mulai memberikan insentif kickback kepada guru atau mereka yang merekomendasikan produk pinjaman mereka. Mengubah pendidikan menjadi institusi komersil.

4. Mereka yang terbelit pinjaman menunjukkan perubahan sikap, seperti memilih pekerjaan yang lebih menghasilkan uang, menunda pernikahan, menunda punya anak, maupun tren bunuh diri lebih tinggi. Semua ini tidak produktif untuk masyarakat secara keseluruhan.

Bagaimana student loan di Indonesia? Sejak akhir dekade 2010, di mana sebuah yayasan dari pabrik rokok besar, yang sebelumnya memberikan beasiswa tanpa ikatan rutin kepada pemenang OSN, mulai mengubah skemanya menjadi student loan. Mereka mendirikan universitas dan bekerjasama dengan sekolah untuk memberikan student loan. Tentu tidak berakhir baik.

Jadi kapan dunia pendidikan di Indonesia mulai memerlukan student loan?

1. Saat universitas ingin menaikkan kualitasnya lebih jauh lagi, namun takut tidak ada yang mampu membayar biaya kuliah yang mahal itu.

2. Saat manfaat kenaikan kualitas pendidikan dan pendapatan yang diperoleh calon mahasiswa, melebihi biaya pinjaman yang mereka ambil.

3. Saat kualitas pendidikan berbanding lurus dengan daya saing mahasiswa di tempat kerja.

Indonesia memerlukannya? Saat ini tidak. Student loan hanya akan merilis lebih banyak masalah lagi di dunia pendidikan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun