Mohon tunggu...
merispd
merispd Mohon Tunggu... Lainnya - Ruang berbagi~

Panggil saja, Meri. Perempuan penikmat kopi. Ada banyak hal yang harus kita bagi kepada orang sekitar. Salah satunya cerita dan pengalaman.

Selanjutnya

Tutup

Bandung

Bandung dengan Braganya

15 Juli 2021   23:14 Diperbarui: 15 Juli 2021   23:16 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbicara tentang Bandung, selain sebagai ibukota provinsi Jawa Barat, aku dapat menebak beberapa hal yang mungkin kalian pikirkan tentang kota ini. Kota wisata yang hampir setiap akhir pekan atau setiap musim liburan dipadati pengunjung yang hampir sebagian besar berasal dari Jakarta? Tentang kota yang sangat bersejarah dengan lautan apinya? Atau tentang sebuah kota dengan sebutan kota kembangnya? Atau yang terbaru di musim pandemi ini, kota yang setelah musim liburan jumlah positif covid meningkat?

Dengan kesejukannya hampir setiap sudut Bandung sangat menarik untuk dijadikan tujuan destinasi wisata. Dan karena itu pula Bandung sangat tepat dijadikan pilihan untuk menempuh pendidikan. Terbukti, dari banyaknya kampus besar dan banyak tokoh penting negeri ini, baik dulu hingga sekarang yang menempuh pendidikannya di Bandung. Tapi bagiku, sebagai pengagum kota klasik dengan bangunan jaman dulu, aku sangat tertarik dengan Braga.

Braga di Bandung berbeda dengan Braga yang merupakan tokoh di film Fast and Farious. Braga di Bandung merupakan nama jalan yang sangat bersejarah. Memang namanya terdengar seperti nama keeropa-eropaan, seperti nama kota di utara Portugal. Namun, nama Braga justru sangat sunda sekali. Menurut "Kuncen Bandung" almarhum Haryoto Kunto, kata Braga berasal dari bahasa Sunda "Ngabaraga" yang artinya bergaya, nampang, atau mejeng.

Akhir 2020 dan di tengah pandemi, aku berkesempatan berkunjung ke Bandung, tepatnya jalan Braga untuk pertama kalinya. Ternyata meskipun pandemi sepanjang jalan Braga ini masih ramai, atau mungkin sebelum pandemi bisa lebih ramai dari ini.

Braga dengan sejarahnya yang merupakan pusat toko pakaian ketika massa kolonial Belanda, hingga mendapat sebutan Paris Van Java, sepertinya masih melekat hingga sekarang. Karena sepanjang jalan Braga aku banyak menyaksikan anak-anak remaja hingga dewasa dengan berbagai oufit kekiniannya asyik dengan sesi foto-fotonya. Menurutku, sangat berbeda dengan Jakarta yang sebagian orang masih tidak memperdulikan outfitnya. Pantas saja banyak sekali selebgram yang berasal dari Bandung. Mungkin sesi foto-foto mereka yang aku saksikan untuk keperluan endorse. 

Bagi aku yang baru menyukai street photography, sepanjang Jalan Braga sangat menarik untuk di abadikan. Bangunan jaman dulu yang khas, dengan banyaknya toko-toko atau caf, serta seniman atau penjual lukisan yang lukisannya di pajang sepanjang jalan, semakin menjadikan jalan Braga ini sangat ikonik.

Saranku, untuk lebih menikmati Jalan Braga lebih baik dinikmati dengan berjalan kaki. Tak perlu khawatir kalau lelah, karena sepanjang jalan ini sangat banyak kuliner kekinian maupun kuliner khas Bandung bahkan daerah selain Bandung.  Atau bagi penikmat kopi, di sepanjang jalan Braga juga banyak caf yang menyuguhi kopi-kopi kekinian atau pun kopi dari beberapa daerah.

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi
Jadi, Bandung tidak hanya mampu menyuguhi wisata pegunungan atau dataran tingginyanya saja. Bagi kalian penikmat bangunan jaman dulu, Jalan Braga adalah pilihan yang tepat untuk dikunjungi. Dan aku merasa harus kembali mengunjungi Jalan Braga ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun