Dalam era digital saat ini, penggunaan basis data menjadi urgensi yang paling utama bagi opeeasional bea cukai untuk mengoptimalkan efisiensi, akurasi, dan keamanan dalam pengelolaan data ekspor dan import serta pengawasan kepatuhan dalam perdagangan internasional. Basis data memungkinkan bea cukai untuk mengelola aplikasi secara terstruktur, memudahkan pemantauan, serta mendukung pengambilan keputusan yang efektif dalam menghadapi tantangan perdagangan internasional.
Pengertian Basis Data (Database)
Database adalah himpunan kelompok data yang saling berkesinambungan yang dikoordinir dengan baik tanpa pengulangan (redudancy) yang tidak perlu agar kelak dapat digunakan kembali dengan efisien dan efektif.
Dalam pengembangan sebuah sistem informasi tidak akan lepas dengan adanya penerapan Database yang dapat menunjang pengelolaan dan penggunaan data yang handal pada sebuah sistem yang berjalan. Pada aplikasi berbasis web dinamis yang banyak digunakan harus menerapkan sistem basis data yang dapat membantu pengelolaan data yang digunakanoleh aplikasi. Penerapan basis data baik itu yang berupa entity relational database (ERD) yang sudah dikenal sejak lama, maupun dengan bentuk object relational database, ataupunlainnya yang banyak dikembangkan saat iniseperti NoSQL, maupun NewSql memerlukan perencanaan dan desain yang akurat dalampengembangannya. Sehingga Ketika basis dataditerapkan dalam sistem informasi yang berjalan, maka basis data akan menjadi pendukung sistem tersebut. (Pradipta, dkk. 2022)
Fungsi Basis Data (Database) dalam Bea Cukai
Pengelolaan Data Ekspor Dan Impor
Database berperan penting dalam mengarsipkan dan melacak informasi terkait barang yang di impor dan di ekspor termasuk data manifest, nilai barang, asal, tujuan, serta status kepebeanan. Dengan mengoptimalkan basis data bea cukai dapat mengelola volume data yang sangat besar dengan lebih efisien, memungkinkan akses yang lancar, kilat dan cepat terhadap informasi, dan memastikan data tersebut selalu mutakhir. Ini mempermudah proses analisis, verifikasi dan pelaporan untuk mendukung pengambilan keputusan yang efektif dalam operasional sehari hari.
Pengawasan dan Kepatuhan
Database membantu bea cukai dalam mendeteksi ketidakpatuhan atau pelanggaran dan upaya penyeludupan dengan cara mengkombinasikan berbagai data untuk analisis risiko. Hal ini memungkinkan identifikasi lebih tanggap terhadap aktivitas mencurigakan dan penegakan hukum yang lebih efisien.
Optimatisasi Proses Administrasi
Dalam konteks administrasi, database memungkinkan otomatisasi berbagai proses seperti pengarsipan dokumen, pelaporan dan pembayaran bea cukai, sistem data base yang terintegrasi membuat berkurangnya kesalahan secara manual, lajunya pemrosesan informasi, dan pengoptimalan efisiensi operasional. Proses optimatisasi ini juga mengurangi beban administratif dan memungkinkan SDM bea cukai untuk lebih fokus pada tugas tugas yang lebih strategis.
Manfaat Penggunaan Basis Data dalam Bea Cukai
Efisiensi Operasional
Dengan adanya basis data nilai pebeanan yang terintegrasi dan terkodinir dengan baik, proses perhitungan dan pemantauan dan pengelolaan nilai barang dalam jumlah yang besar menjadi lebih efektif dn efisien, sehingga mengurangi waktu dan biaya operasional yang diperlukan untuk melakukan verifikasi dan validasi dokumen, serta mempercepat proses administrasi seperti pembayaran bea dan cukai. Ini dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya kesalahan manusia.
Transparansi
Memiliki database yang transparan memungkinkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk importir, eksportir, dan otoritas pabean, untuk melihat dan memverifikasi data nilai barang. Transparansi ini membantu meningkatkan kepercayaan dalam sistem pabean dan memastikan bahwa semua pihak beroperasi dalam kerangka peraturan yang sama.
Peningkatan Keamanan dalam Pemantauan Perdagangan
Basis data memberikan kemampuan untuk memantau dan menganalisis data perdagangan secara real-time, sehingga meningkatkan kemampuan Bea Cukai untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan atau ilegal, seperti penyelundupan atau manipulasi data impor dan ekspor. Dengan integrasi data dari berbagai sumber, basis data juga memungkinkan analisis risiko yang lebih efektif, membantu meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum dalam perdagangan lintas batas.
Tantangan dan Implementasi Basis Data dalam Bea Cukai.
Keakuratan dan Keamanan Data
Kesalahan dalam data dapat menyebabkan kalkulasi bea cukai yang salah yanga pada akhirnya dapat mengakibatkan masalah kepatuhan dan denda. Oleh karena itu data harus di pastikan pemeriksaannya secara berkala dan divericikasi untuk memastikan keakuratannya. Selain itu juga perlunya perlindungan akses agar tidak terjadi pencurian data yaitu Ancaman keamanan siber seperti peretasan, malware, dan kebocoran data. Keamanan sebenar wajib menjadi prioritas utama dalam pengelolaan databaae untuk mencegah ancaman siber yang dapat merugikan semua pihak yang terlibat.
Pemutakhiran Data
Data dalam database harus diperbarui secara berkala untuk mencerminkan perubahan dalam harga pasar, tarif, dan informasi lain yang relevan. Keterlambatan dalam pemutakhiran data dapat mempengaruhi keakuratan informasi yang tersedia dan menghambat proses kepabeanan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H