PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID
MEMBUAT BUKU ANTOLOGI PUISI
Oleh : Meri Hartati,S.Pd.
LATAR BELAKANG
Perubahan dalam kehidupan masyarakat, gaya hidup masyarakat modern  saat ini maju dengan pesat, industri 4.0 berkembang dengan mencipta sesuatu yang baru, siapa yang mampu menciptakan sesuatu yang baru dan mampu mengikuti perkembangan maka akan berhasil dan tidak terpuruk.
Dengan adanya perubahan-perubahan baru yang begitu cepat, pendidikan sebagai suatu bagian kehidupan masyarakat harus mempersiapkan berbagai perubahan yang terjadi, agar dapat diantisipasi melalui upaya memperbaiki proses pendidikan dan pembelajaran, program yang dilakukan di suatu sekolah haruslah berdampak pada murid, ada hasil nyata yang bisa di lihat dari amurid tersebut.
Rendahnya literasi di kehidupan sehari-hari disebabkan banyak faktor , faktor hiburan , vidio-vidio di sosmed, televisi dan sebagainya yang membuat siswa kita terlena dan kecendrungan tidak membaca, padahal kemampuan literasi sangat penting dalam memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
Siswa yang mempunyai semangat literasi sangat diperlukan dalam era industri 4.0 dimana keterampilan literasi bisa menjadi skill yang kuat dalam menghadapi tantangan hidup dimasa depan.
Budaya Literasi harus dilakukan sejak dini dari anak-anak tingkat TK, Sekolah dasar sehingga mereka menjadi kebiasaan rutinitas setiap hari maka akan menjadi habit bagi anak tersebut. Upaya untuk anak tertarik dalam literasi bisa dengan mengapresiasi setiap apa yang ditulis oleh siswa dan memberikan apresiasi.
Berlatar belakang dengan kejadian tersebut kami membuat Program Membuat Buku Antologi Puisi yang nantinya kan dibukukan menjadi buku Antologi Puisi tujuannya memberikan apresiasi kepada siswa agar gemar membaca dan menulis akan meningkatkan budaya literasi siswa.
DESKRIPSI NYATA
Yang dilakukan dalam Program menulis puisi
1. Â Memberikan webinar tentang apresiasi dalam menulis puisi
Menulis puisi merupakan wujud komunikasi tidak langsung (bahasa tulis) yang menekankan pada ekspresi diri, emosi, gagasan, dan ide. Selain itu, keterampilan menulis puisi merupakan proses aktivitas berpikir manusia secara produktif ekspresif serta didukung oleh proses pengetahuan, kebahasaan, dan teknik penulisan.
Agar siswa lebih memahami apa itu puisi, bagaimana penulisan puisi, bagaimana menuangkan ide, kita memberikan webinar kepada para siswa melalui zoom dengan mengundang nara sumber. Materinya dikhususkan untuk anak sekolah Dasar yang mana tidak terlalu harus mengikuti aturan penulisan yang ribet.
Webinar tersebut diikuti oleh siswa kelas empat, lima dan enam di SD Negeri 243 Palembang
2. Mengumpulkan tugas
Setelah mendapatkan materi tentang penulisan puisi , siswa diberikan tugas untuk membuat puisi hasil karya mereka sendiri, menuangkan ide yang ada di dalam pikiran siswa ke dalam bentuk puisi.
Hasil puisi tersebut dikumpulkan dengan wali kelas masing-masing, nanti wali kelas akan memilih yang mana puisi terbaik sesuai indikator yang sudah diberikan tentu poin utama adalah tidak boleh plagiat.
3. Mencetak Buku
Setelah puisi di kumpulkan dan di pilih mana yang terbaik sesuai indikator dan bebas plagiat , puisi tersebut akan disatukan dan akan di cetak menjadi sebuah buku Antologi Puisi karya siswa SD Negeri 243 Palembang.
HASILÂ
Hasil yang didapatkan dari program yang berdampak pada murid yaitu dicetaknya sebuah buku Antologi Puisi yang bertema kesayangan dari enam puluh empat (64) penulis mulai dari kelas empat hingga kelas enam SD Negeri 243 Palembang.
PERASAAN (Feeling)
Sebelum melakukan aksi nyata timbul perasaan khawatir nanti tidak mendapat dukungan Kepala Sekolah, Tidak mendapatkan dukungan dari para guru , bagaimana pelaksanaanya , maka ada kekhawatiran akan bisa apa tidak terlaksana program berdampak pada murid ini, akan tetapi karena berpikir pada aset dan tidak berpikir pada masalah, akhirnya semua dikerjakan.
Setelah melakukan aksi nyata perasaanya sangat senang karena semua berjalan dengan lancar, Kepala Sekolah dan para rekan sejawat , komunitas praktisi semuanya mendukung pelaksanaan hingga proses tercetaknya buku.
Yang membuat lebih senang lagi yaitu para wali dan siswa sangat mendukung dalam kegiatan ini, dan memberikan saran untuk selalu ada kegiatan seperti ini.
PEMBELAJARAN (Feendings)Â
Setelah melakukan semua proses aksi nyata tersebut pembelajaran yang di dapat yaitu pertama, siswa diberikan juga materi tentang plagiat, artinya siswa tau bahwa plagiat itu artinya tidak menghargai karya orang lain maka siswa tidak melakukannya karena ada sebagian siswa yang menulis puisi dengan melihat di google.
Yang kedua , kolaborasi dan team sangat diperlukan dalam menjalankan di setiap kegiatan, agar kegiatan berjalan dengan lancar, alhamdulillah SD Negeri 243 mempunyai tim yang saling mendukung satu sama lain.
PENERAPAN KE DEPAN Â (Feendings)Â
Program yang berpihak pada murid memberikan hasil nyata kepada siswa , ada pepatah mengatakan "Allah Bisa karena biasa " jadi harapan kedepannya pembiasaan kepada siswa dan melakukan program yang berkelanjutan akan memberikan efek yang luar biasa bagi siswa. Semoga program seperti ini bisa terus terlaksana dengan baik bahkan bisa manjadi lebih baik lagi dan kedepan akan ditambah dengan program-program lainnya yanag tentunya berpihak pada murid .
DOKUMENTASI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H