2. Feelings ( Perasaan )
Hal yang menjadi pemikiran ketika mempelajajai materi Pembelajaran Sosial Emosional adalah sebagaimana yang dikatakan Mas menteri yakni
“ Perubahan adalah hal yang sulit dan penuh ketidaknyamanan. Namun, perubahan tidak dapat dimulai dari atas. Semuanya berawal dan berakhir dari guru. Jangan menunggu aba-aba, jangan menunggu perintah. Ambillah langkah pertama
( Nadhim Makarim )
Bahwa memulai seuatu perubahan memang hal sulit namun harus segera dimulai dan dimulai dari diri sendiri. Demikian Pembelajaran Sosial Emosi akan lebih baik jika dimulai dari diri guru sebagai seorang pendidik.
3. Findings (Pembelajaran )
Hal yang baru yang saya temukan dalam proses pembelajaran Sosial Emosi adalah mengenal lebih dalam beberapa metode dan langkah praktis tentang pengembangangan kompetensi kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran sosial, ketrampilan berelasi dan mengambil keputusan yang bertanggungjawab.
4. Future (Penerapan)
Pembelajaran Sosial dan Emosional jika diterapkan maka akan berdampak signifikan terhadap kepribadian siswa, karena dengan metode pembelajaran ini seorang guru dituntut memahami diri sendiri baik secara Emosi maupun Sosial barulah menjadio role- model bagi perkembangan kompetensi peserta didik. Sebagaimana kata Budayawan Rusdy Rukmarata bahwa  :
“ Kebahagiaan adalah pada saat kita dapat menghargai apa yang ada di sini dan sekarang dan dapat membangun hubungan kerjasama dengan orang lain atas dasar hormat dan saling menghargai.
Merujuk pada pernyataan beliau maka sesungguhnya rasa hormat dan saling menghargai merupakan dasar yang kokoh dalam menjalin relasi baik dalam lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat. Saling menghargai juga menjadi kunci kebahagiaan dan kesolidan sebuah komunitas.Â