Mohon tunggu...
Meri Agustina
Meri Agustina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknologi Sains Data, Universitas Airlangga.

Saya merupakan mahasiswa tahun kedua di Universitas Airlangga. Saya memiliki ketertarikan di bidang teknologi dan pengolahan data.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Data Warehouse di Era Big Data, Beradaptasi dengan Data yang Terus Tumbuh

17 Oktober 2024   15:29 Diperbarui: 17 Oktober 2024   15:55 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Di era digital yang terus berkembang, volume data yang dihasilkan setiap detiknya sangat besar dan menciptakan tantangan baru dalam pengelolaan dan pemanfaatan data. Penggunaan perangkat IoT, media sosial, transaksi online, dan sistem berbasis cloud menghasilkan Big Data yang menjadi fenomena tak terhindarkan. Dalam konteks ini, data warehouse menjadi solusi utama bagi perusahaan yang ingin tetap relevan dan kompetitif.

Namun, apakah data warehouse tradisional mampu menghadapi tantangan pertumbuhan Big Data yang semakin pesat? Artikel ini akan membahas bagaimana data warehouse berperan di era Big Data dan bagaimana perusahaan bisa beradaptasi dengan strategi pengelolaan data yang efektif.

Apa itu Big Data?

Nah, sebelum mengenal lebih jauh tentang data warehouse penting untuk kita memahami apa itu Big Data. Menurut Dumbill dalam bukunya Making Sense of Big Data (2013), Big Data merupakan data yang melebihi kapasitas proses dari sistem database konvensional yang ada. 

Big Data telah banyak digunakan oleh perusahaan untuk periklanan, rekomendasi, dan analisis lain. Misalnya, platform e-commerce yang memanfaatkan analisis Big Data untuk merekomendasikan produk kepada penggunanya. Terdapat tiga karakteristik utama yang sering dikaitkan dengan Big Data yang dikenal sebagai 3V yaitu:

  • Volume : Data yang berjumlah sangat besar dan berasal dari berbagai sumber.
  • Velocity : Kecepatan pengumpulan dan pemrosesan data yang terus-menerus.
  • Variety : Keragaman bentuk data mulai dari data terstruktur seperti teks dan angka hingga data tidak terstrutur seperti gambar, audio, dan video.

Selain tiga hal di atas, sering kali ditambahkan elemen lain seperti Veracity yaitu keakuratan data dan Value yaitu nilai yang dihasilkan dari data tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa tantangan yang dihadapi perusahaan dalam mengelola Big Data tidak hanya soal volume, tetapi juga kompleksitas data yang dihasilkan.

Adapatasi di Era Big Data dengan Data Warehouse Modern

Secara tradisional, data warehouse dirancang untuk menangani data terstruktur dari internal perusahaan, seperti penjualan, keuangan, dan manajemen sumber daya manusia. Namun, dengan hadirnya Big Data, banyak data yang berasal dari sumber tidak terstruktur, seperti pesan media sosial, log mesin, dan video pelanggan. 

Hal ini menimbulkan tantangan bagi data warehouse tradisional seperti masalah skalabilitas, kecepatan akses, keberagaman jenis data, serta kompleksitas infrastruktur. Untuk beradaptasi dengan tantangan tersebut, perusahaan perlu mengembangkan dan mengelola data warehouse secara cerdas. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil untuk memastikan data warehouse tetap relevan dan efektif dalam menangani Big Data yang terus meningkat:

  • Integrasi Data Warehouse dan Data Lake

Pendekatan yang semakin populer adalah menggabungkan data warehouse dan data lake. Data lake merupakan repository terpusat yang memungkinkan untuk menyimpan berbagai jenis data mentah, baik terstruktur maupun tidak terstruktur, sementara data warehouse menyimpan data yang sudah diproses dan terorganisir. Dengan menggabungkan keduanya, perusahaan dapat menyimpan data dalam jumlah besar yang masih mentah ke data lake dan memindahkan data yang diperlukan ke data warehouse untuk analisis lebih lanjut. Pendekatan ini disebut data lakehouse, yaitu menggabungkan fleksibilitas data lake dengan kecepatan dan struktur data warehouse.

  • Skalabilitas Menggunakan Cloud

Cara efektif lainnya untuk menghadapi Big Data adalah dengan menggunakan teknologi cloud seperti AWS, Google Cloud, dan Miscorsoft Azure. Layanan-layanan tersebut menyediakan data warehouse berbasis cloud yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan. Penggunaan cloud sangat efektif untuk mengatasi keterbatasan penyimpanan dan penghematan biaya karena perusahaan hanya perlu membayar sejumlah yang digunakan sehingga lebih efisien daripada infrastruktur fisik.

  • Penggunaan Arsitektur Komputasi Terdistribusi

Guna menangani volume dan kecepatan data yang besar, perusahaan dapat beralih ke arsitektur komputasi terdistribusi, di mana data diproses secara paralel di berbagai server. Teknologi seperti Hadoop dan Apache Spark merupakan contoh dari arsitektur komputasi terdistribusi yang memfasilitasi pemrosesan Big Data. Dengan arsitektur ini, data warehouse modern dapat mengelola data secara efisien dan mendukung analisis waktu nyata yang dibutuhkan bisnis.

  • Implementasi Alat Analitik Modern

Di era Big Data, alat analitik tradisional sering tidak mampu menangani kompleksitas dan volume data. Perusahaan perlu menggunakan alat modern seperti analitik prediktif, machine learning, dan Artificial Intelligence (AI) untuk menggali wawasan lebih dalam dari data, termasuk data yang tidak terstruktur. Dengan teknologi ini, perusahaan dapat mendeteksi tren, perilaku pelanggan, dan risiko tersembunyi, yang memungkinkan perusahaan untuk mengambil keputusan yang lebih proaktif dan berbasis data.

Masa Depan Data Warehouse di Era Big Data

Dengan peningkatan Big Data yang semakin cepat dan disertai dengan berbagai tantangannya, masa depan data warehouse akan semakin bergantung pada inovasi teknologi dan pendekatan yang fleksibel. Perusahaan yang berhasil beradaptasi adalah mereka yang mampu memanfaatkan kombinasi teknologi cloud, komputasi terdistribusi, dan integrasi antara data lake dan data warehouse.

Selain itu, dengan meningkatnya kebutuhan analisis real-time dan prediksi berbasis data, data warehouse akan terus bertransformasi untuk memberikan wawasan yang lebih cepat, mendalam, dan bernilai bagi bisnis. Masa depan data warehouse sangat dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan untuk terus berinovasi dalam pengelolaan dan analisis data.

Dengan berbagai tantangan yang ada, data warehouse tetap menjadi fondasi penting dalam strategi manajemen data perusahaan modern. Namun, untuk tetap relevan, data warehouse harus beradaptasi dengan kebutuhan dan tantangan baru yang dihadirkan oleh volume data yang terus bertambah dan beragam. Menggabungkan teknologi cloud, arsitektur komputasi terdistribusi, serta alat analitik modern merupakan langkah penting yang harus diambil. Dengan strategi yang tepat, perusahaan tidak hanya akan mampu mengelola Big Data dengan lebih baik, tetapi juga akan memperoleh wawasan yang dapat mendorong kesuksesan bisnis di masa depan.

Referensi

Dumbill, E. (2013). Making sense of big data. big data, 1(1), 1-2.

Maryanto, B. (2017). Big Data dan Pemanfaatannya dalam Berbagai Sektor. Media Informatika, 16(2), 14-19.

Pan, C. L., Liu, Y., & Pan, Y. C. (2022). Research on the status of e-commerce development based on big data and Internet technology. International Journal of Electronic Commerce Studies, 13(2), 027-048.

Vaisman, A., & Zimnyi, E. (2014). Data warehouse systems. Data-Centric Systems and Applications, 9.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun