Tehnologi berperan besar dalam menyempitkan waktu, ruang, dan jarak sehingga saling terkoneksi satu sam lainnya dalam satu ruang yakni ruang siber ,atau biasa dikenal dengan nama cyberspace, yang menjadikan semua orang lintas benua dan lintas negara kemudian bisa saling berdiskusi dan berinteraksi antara satu sma lainya. Banyak negara saat ini memiliki ketergantungan tinggi terhadap ruang siber dan  internet, mulai dari aspek ekonomi, bisnis, akademis, sosial, politik, pemerintahan, dan pertahanan-keamanan.Â
Pembentukan dan pembangunan kebijakan siber menjadi agenda penting dalam pengaruh aktor non-negara. Media sosial saat ini merupkan salah satu produk perkembangan tekhnologi yang digunakan oleh masyarakat luas dengan kepentingan mereka massing-masing salah satunya untuk menjaga komunikasi dan memantau perkembangan yang telah terjadi. Peran dan fungsi dari cyberspace ini diharapkan dpata berperan positif dan juga menujang profesionalisme dalam menampung berita atau informasi.
Pada umumnya diskusi mengenai hal-hal digital lebih dikaitkan dengan masalah tekhnologi dan informasi. Seiring berkembangnya tekhnologi media massa dapat didapatkan dari berbagai sumber salahsatunya adalah media sosial yang kini hampir setiap individu memeiliki mesia sossial untuk sumber informasi mereka bahkan, setiap indivudu memiliki lebih dari satu akun sosial media dengan salah satu tujuan nya yakni mendapatkan sumber informasi yang lebih cepat bahkan relevan dengan apa yang terjadi saat itu.Â
Berbagai pola menarik itulah yang ditemui dalam media sosial yang dapat membangun jejaring berdasarkan ikatan pertemanan yang kemudian berkembang dalam bentuk ikatan lainya seperti ikatan ideologis, ketertarikan terhadap sesuatu, maupun peminatan pada isu tertentu, meskipun mereka tidak mengenal sebelumnya.
Dunia siber saat ini menjadikan sosial media sebagai peran utama dalam berkomunikasi naik aktor tersebut saling mengenal atau tidak, bahkan menjadi kan tempat yang sangat strategis dalam memperkenalkan sesuatu yang baru, saat ini lingkup politik pun berada di dunia siber dan secara global semua individu dapat mengakses dan melihat bagaimana politik tersebut berkembang.
Perbincangan mengenai politik dalam dunia siber secara global tidak luptu dari pengaruh aktor non-negara, hal tersebut aktor non-negara menjadi salah satu penduk dalam berlangsungnya politik. Keberadaan internet telah banyak membantu adanya proses pendalaman demokrassi sehingga masyarakat bisa tampil dalam lingkup politik seluruhnya.Â
Media sosial dalam internet melalui siber global bertumbuh menjadi adanya deliberasi nilai-nilai demokrasi contohnya dapat mengikuti politik mengenai kemenangan partai atau dalam masa pemilu. Adanya sibel global menciptakan deteroterialisasi kewarganegaraan sehingga munculah basis kewarganegaraan internet (netizenship). Aktor non-negara yang menyadari akan pentingnya internet dalam mendukung kepentingan mereka untuk memecahkan berbagai persoalan, memberikan informasi yang penting, mendapatkan dukungan dari publik, serta juga mendapatkan solusi terbaik dari berbagai permasalahan yang muncul di dalam ranah global.
Untuk kepentingan politik global ini, aktor non-negara melihat sosial media berpengaruh penting dalam kemenangan partai yang mereka dukung, sehingga kesempatan dalam mengelola sosial media sangat dibutuhkan untuk menarik masyarakat luas untuk memilih dan mendukung partai tersebut. Aktor non-negara berusaha menyebarkan opini dan menerima masukan atau opini dari masyarakat melewati sosial media.Â
Media sosial sebagai konten usergenerated dibuat atau diproduksi oleh masyarakat umum daripada oleh para profesional dibayar dan terutama didistribusikan di internet Social Media dan Partai Politik, maka disimpulkan dunia siber saat ini secara global berpengaruh penting terhadap akses informasi saat ini melalui sosial media sebagai pengembangan siber. Aktor non-negara memanfaatkan sosial media sebagai sarana berpolitik dan mengusung partainya untuk mendapatkan suara rakyat dan memenangnkan partai yang didukungnya.
Daftar pustaka
Hamonangan, I., dan Z. Assegaff. 2020. Cyber Diplomacy: Menuju Masyarakat Internasional yang Damai di Era Digital. Padjadjaran Journal of International Relations (PADJIR). 1(3): 311-332