Mohon tunggu...
merditha tri cahyani
merditha tri cahyani Mohon Tunggu... -

nama saya :Merditha tri Cahyani panggilan : Ditha masih kuliah di PSIK FK UNDIP asal : Pasuruan, Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Dampak Positif-Negatif Internet Bagi Perkembangan Anak

12 Desember 2010   12:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:48 1394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah membaca beberapa artikel tentang “Dampak Internet Bagi Anak”, saya menemukan beberapa hal yang menarik, beberapa orang mengatakan berbahaya bagi anak, alasannya karena bahaya dari situs porno, menjadikan anak malas, anak menjadi lebih sering di depan komputer dari pada mengembangkan kecerdasan interpersonalnya dan membuat anak jarang berinteraksi dengan masyarakat. Kemudian ada alasan lagi tentang kesehatan, terutama kesehatan mata karena terlalu sering duduk di depan komputer.

INTERNET tak selamanya berdampak buruk bagi anak. Dengan batasan-batasan tertentu, internet akan membuat anak memiliki wawasan yang lebih luas.

Dalam menyikapi hal tersebut, psikolog anak dari Universitas Atmajaya Jakarta Fabiola P Setiawan (sumber : artikel okezone.com) mengatakan bahwa setiap anak boleh bermain internet, tetapi harus atas izin dari orangtua. “Tidak salah kok membiarkan anak bermain internet. Internet itu untuk membuka cakrawala dunia,” tandasnya. Selain itu, sebelum anak-anak asyik berjam-jam main internet, orangtua pun harus menerapkan “do and donts to do”, di mana peraturan itu dibuat oleh orangtua. “Jadi sebelum orangtua mengizinkan, harus ada peraturannya terlebih dahulu,” ujar Feby, sapaan akrab Fabiola.

Feby menjelaskan, tidak ada batasan umur bagi anak-anak yang boleh mengakses internet. Karena jika dilihat berdasarkan fungsinya, anak-anak juga butuh internet. Fungsinya tersebut pun bermacam-macam, seperti untuk mengerjakan tugas, iseng membuka situs untuk menambah pengetahuan, atau sekadar membuka permainan komputer.

Anak-anak sekarang jam sekolahnya padat, dan pulang dibekali dengan tugas yang menumpuk. Di sini internet bisa memperingan kerja anak, sehingga orangtua pun memperbolehkan membuka internet untuk memudahkan mereka mengerjakan tugas,” ucap psikolog lulusan Universitas Atmajaya ini.

Untuk anak-anak yang ingin mengakses internet, sebaiknya dilakukan di bawah pengawasan orangtua. Baik itu mengerjakan tugas sekolah maupun hanya bermain game di rumah. “Siapa pun itu orangnya, entah orangtua, kakak atau pengasuh di rumah, jika anak sedang berinternet, harus ada yang mendampingi,” papar psikolog yang menyelesaikan program S-2 di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Saat anak berinternet pun, orangtua diperkenankan untuk menunjukkan rasa ketertarikannya pada apa yang dilakukan anak. Misal bertanya, apa yang tadi anak buka, apa saja yang mereka lihat. “Dari sini anak menjadi terbuka dan tidak menyembunyikan apa saja yang mereka dapat di internet,” jelas psikolog satu anak ini.

Hal yang terpenting bagi orang tua, ketika orangtua mengizinkan anak bermain internet, jangan lupa untuk mengunci situs- situs tertentu yang berhubungan dengan situs orang dewasa, mendampingi mereka, dan mengingatkan anak untuk boleh membuka situs yang diperlukan saja.Setelah membaca beberapa artikel tentang “Dampak Internet Bagi Anak”, saya menemukan beberapa hal yang menarik, beberapa orang mengatakan berbahaya bagi anak, alasannya karena bahaya dari situs porno, menjadikan anak malas, anak menjadi lebih sering di depan komputer dari pada mengembangkan kecerdasan interpersonalnya dan membuat anak jarang berinteraksi dengan masyarakat. Kemudian ada alasan lagi tentang kesehatan, terutama kesehatan mata karena terlalu sering duduk di depan komputer.

INTERNET tak selamanya berdampak buruk bagi anak. Dengan batasan-batasan tertentu, internet akan membuat anak memiliki wawasan yang lebih luas.

Dalam menyikapi hal tersebut, psikolog anak dari Universitas Atmajaya Jakarta Fabiola P Setiawan (sumber : artikel okezone.com) mengatakan bahwa setiap anak boleh bermain internet, tetapi harus atas izin dari orangtua. “Tidak salah kok membiarkan anak bermain internet. Internet itu untuk membuka cakrawala dunia,” tandasnya. Selain itu, sebelum anak-anak asyik berjam-jam main internet, orangtua pun harus menerapkan “do and donts to do”, di mana peraturan itu dibuat oleh orangtua. “Jadi sebelum orangtua mengizinkan, harus ada peraturannya terlebih dahulu,” ujar Feby, sapaan akrab Fabiola.

Feby menjelaskan, tidak ada batasan umur bagi anak-anak yang boleh mengakses internet. Karena jika dilihat berdasarkan fungsinya, anak-anak juga butuh internet. Fungsinya tersebut pun bermacam-macam, seperti untuk mengerjakan tugas, iseng membuka situs untuk menambah pengetahuan, atau sekadar membuka permainan komputer.

Anak-anak sekarang jam sekolahnya padat, dan pulang dibekali dengan tugas yang menumpuk. Di sini internet bisa memperingan kerja anak, sehingga orangtua pun memperbolehkan membuka internet untuk memudahkan mereka mengerjakan tugas,” ucap psikolog lulusan Universitas Atmajaya ini.

Untuk anak-anak yang ingin mengakses internet, sebaiknya dilakukan di bawah pengawasan orangtua. Baik itu mengerjakan tugas sekolah maupun hanya bermain game di rumah. “Siapa pun itu orangnya, entah orangtua, kakak atau pengasuh di rumah, jika anak sedang berinternet, harus ada yang mendampingi,” papar psikolog yang menyelesaikan program S-2 di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Saat anak berinternet pun, orangtua diperkenankan untuk menunjukkan rasa ketertarikannya pada apa yang dilakukan anak. Misal bertanya, apa yang tadi anak buka, apa saja yang mereka lihat. “Dari sini anak menjadi terbuka dan tidak menyembunyikan apa saja yang mereka dapat di internet,” jelas psikolog satu anak ini.

Hal yang terpenting bagi orang tua, ketika orangtua mengizinkan anak bermain internet, jangan lupa untuk mengunci situs- situs tertentu yang berhubungan dengan situs orang dewasa, mendampingi mereka, dan mengingatkan anak untuk boleh membuka situs yang diperlukan saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun