Mohon tunggu...
Merdiani Faizah
Merdiani Faizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

pencinta langit dan seisinya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rintikan Hujan

26 November 2023   23:15 Diperbarui: 28 November 2023   12:00 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini perihal rintiknya hujan
Kala itu
Awan abu mulai mulai menyelimuti awan biru
Suasana senja itu datang bersamaan dengan kegelapan yang terasa sendu
Laron laron nampak terbang membawa kesejukan yang membeku
Serta angin dan rintik yang mulai berseteru

Hujan hadir di tengah tengah kegelapan yang melanda
Rintiknya turun layaknya serbuk sari yang terbang terlepas dari bunga
Terbawa angin yang mulai membasahi kota
Jalanan yang terus tersapu dengan hujan yang terus turun mendera

Hujan datang selalu memberi makna
Entah itu luka seseorang yang ingin dibaluti dengan kedinginannya
Entah itu air mata seseorang yang ingin disamarkan dengan rintiknya
Entah itu rindu seseorang yang ingin disampaikan melalui seliran anginnya
Setiap orang memiliki rasa yang berbeda bukan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun