Lagi-lagi, kelakuan biadab dipraktikkan oleh para teroris di tanah air. Pasca serangan di Mako Brimob Kelapa Dua minggu lalu, kini mereka beraksi di Surabaya.
Seperti yang diberitakan oleh media massa, Ledakan diduga bom bunuh diri terjadi di tiga titik di Surabaya, Jawa Timur, Minggu pagi, 13 Mei 2018. Tiga lokasi yang dijadikan sasaran adalah gereja.
Lokasi pertama terjadi di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel, Kecamatan Gubeng. Kemudian, lokasi kedua terjadi di sebuah Gereja di Jalan Diponegoro, dan lokasi ketiga di sebuah Gereja di Jalan Arjuna.
Tindakan biadab khas binatang mereka itu telah merenggut beberapa nyawa saudara kita. Sebuah tindakan keji yang tidak manusiawi.
Para pelaku pengeboman itu pada dasarnya bukanlah manusia beragama, apalagi yang sedang membela Tuhan. Mereka adalah kaki-tangan iblis yany menebarkan kebencian di muka bumi.
Mereka tidak memiliki nilai-nilai kemanusiaan dengan mengorbankan nyawa saudara sesama manusia, dan setanah air hanya untuk mengikuti ideologi sesat yang bertentangan dengan kasih sayang yang diajarkan Tuhan.
Untuk saat ini, kita sebaiknya mempercayakan penanganan kasus ini kepada pihak kepolisian dan aparat kemanan negara lainnya. Mereka kita percaya karena telah terbukti bekerja secara keras dan oenuh totalitas dalam melindungi dan mencegah terjadinya teror di seluruh wilayah Indonesia.
Dengan kejadian meledaknya bom ini, kita harus percaya bahwa ini bukanlah karena 'kecolongan' pihak kepolisian. Kita tahu mereka telah bekerja keras mengamankan setiap ibadah masyarakat. Sejauh juga sudah banyak penggalan aksi terorisme oleh polisi.
Saat ini, bukan waktunya saling menyalahkan. Kita justru harus saling bekerja sama untuk mencegah tindakan barbar binatang ini tidak terulang kembali.
Di samping itu, kita harus serukan untuk tidak pernah takut dengan terorisme. Kita harus bersama-sama menjaga kondusifitas situasi masyarakat agar tetap damai dan menjaga toleransi antar umat beragama. Â
Jangan sampai kita terprovokasi, serta tidak menyebarkan foto dan video aksi teror tersebut. Karena itu justru akan 'mempromosikan' keberhasilan mereka dengan muncuknya ketakutan massal. Bagaimanapun tujuan aksi teror adalah ketakutan dan kepanikan massal.
Sebagai bangsa Indonesia, kejadian ini harusnya membuat kita semakin sadar untuk terus bersatu, saling merangkul dan bergandengan tangan melawan para teroris itu. Â Terorisme adalah musuh bersama yang mengancam keselamatan dan kedaulatan bangsa.
Kita pastikan tidak ada upaya-upaya memcah belah bangsa berdasarkan pada paham radikalisme. Tidak boleh ada tempat untuk orang-orang ini di negeri tercinta Indonesia.
Mari kita berdoa kepada Tuhan menurut keyakinan dan kepercayaan masing-masing semoga para korban bisa diterima-Nya dan keluarga yang ditinggalkan bisa sabar dan tabah menerina kejadian memilukan ini.
Kita rakyat Indonesia kuat dan tidak takut serta akan terus melawan tindakan para teroris!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H