Mohon tunggu...
Mercy Taroreh
Mercy Taroreh Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Seorang yang baru belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Nggak Suka dengan Chicken Soup, Tapi....

20 Januari 2014   04:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:40 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13901665201693066594

Minggu siang, untuk suatu urusan saya harus ke Malioboro Jogja. Begitu urusan selesai saya bermaksud pulang dengan menggunakan Trans Jogja, tapi sayang seribu sayang Trans Jogja tidak melewati jalur Malioboro, jalan Malioboro di tutup karena ada karnaval. Ya sudah, saya tunggu aja.

Toko Gramedia di Malioboro Mall menjadi pilihan tempat untuk menunggu. Saya pun mulai berjalan dari satu rak ke rak yang lain. Tibalah saya pada rak pengembangan diri, gendre buku yang saya gandrungi. Di rak ini ada satu buku yang menarik perhatian saya. Begitu buku ada di tangan, langsung membaca, “ahhh chicken soup, malas ahhh, demikian hatiku membatin, sambil bermaksud mengembalikannya ke rak. Tapi seakan buku ini memiliki daya magis yg kuat, memerintahkan saya untuk membacanya dan benar seperti terhipnotis, lembar demi lembar saya mulai membaca isi buku ini, semakin bertambah halaman yang dibaca isinya semakin menarik. Biasanya saya ngak suka dengan serial buku Chicken Soup, tapi berbeda dengan buku yang satu ini. Saya pun memutuskan membeli buku ini.

Buku ini berjudul Life Lessons, ditulis oleh para pengarang Chicken Soup for the Soul, Jack Canfiels, Mark Victor Hansen, Jeanna Gabellini dan Eva Gregory. Struktur buku sangat menarik bagi saya, totalnya ada 7 bab, setiap bab berisi beberapa kisah nyata. Di bagian akhir cerita dituliskan tentang pelajaran hidup apa yang bisa diambil dari kisah ini.

Ada beberapa kisah dalam buku ini yang hampir mirip dengan kisah hidup saya, contohnya Pelajaran Hidup 4 tentang Kekuatan Keadaan Pikiran. Dikisahkan pasangan Eva Gregory dan Robin, sedang dalam masalah keuangan, perusahaan piranti lunak milik mereka di California, nyaris bangkrut dan mereka berpikir akan bangkrut. Ditengah keterpurukan ekonomi Eva berusaha bangkit dengan mempelajari hukum tarik menarik pada situs www.Abraham-Hicks.com. Singkat cerita setelah menerapkan prinsip tarik menarik ini, perusahaannya tidak jadi bangkrut karena Eva mengubah mindsetnya bahwa adanya kelimpahan dalam hidup berkaitan langsung dengan pikiran, kepercayaan dan tindakan kita.

Apa yang disimpulkan pada pelajaran hidup Eva ini, hampir mirip dengan yang pernah saya alami setahun yang lalu, ketika beasiswa habis masa berlaku dan saya diwajibkan membayar SPP, sementara saya tidak punya uang. Tapi saya berpikir positif, entah bagaimana caranya yang pasti saya akan melunasi SPP ini dalam waktu dekat, karena saya punya Tuhan yang mahakaya, demikian pikirku, tak usah takut dan gelisah, pikir aja penelitian yang sedang saya kerjakan, urusan SPP biar urusan Tuhan. Dan benar tanpa saya duga, saya dikirimi uang sama seseorang yang baik hati. Dan SPP pun terlunasi.

Pada bagian akhir setiap cerita, ada kolom latihan, apa yang harus kita kerjakan. Untuk kisah Eva, to do listnya adalah Berhentilah mempercayai prinsip tidak cukup. Selalu ada kecukupan...lebih dari cukup untuk kita semua. Masih banyak lagi kisah-kisah nyata yang menggugah dan petunjuk menuju hidup penuh bahagia, yang ditawarkan buku ini.Bagi saya buku ini sangat inspiratif dan masuk kategori recommended.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun