Mohon tunggu...
Mercy Taroreh
Mercy Taroreh Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Seorang yang baru belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Makan Pisang Goroho, Colo deng Dabu-Dabu, Adodo pe Sadap Sekali

17 Januari 2014   18:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:44 3133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berselancar di samudera Kompasiana, dan kemudian bertemu dengan blog competetion tentang jelajah kuliner unik Nusantara. Menulis cerita tentang keunikan kuliner Nusantara di media kompasiana, menjadi salah satu cara mengkampanyekan “Go Pangan Lokal”. Sebagai seorang yang bergerak di bidang pangan, kami sedang gencar-gencarnya mengkampanyekan “Go Pangan Lokal,” berupaya agar penduduk negeri ini walaupun melirik pangan negara lain seperti Korea, Jepang, Thailand dan Western tetapi tetap mencintai pangan lokal, tidak melupakan kuliner negeri sendiri apalagi meninggalkannya dan berpaling pada yang lain, karenanya salut dengan Daihatsudan Kompasiana sebagai penyelenggara kompetisi ini.

Menjadi semakin menarik untuk ikut serta menulis, manakala membaca kota Manado, yang merupakan kota tempat saya dibesarkan, menjadi salah satu dari 5 kota yang akan dibahas kuliner uniknya. Kemudian mulai berpikir, kuliner apa yang unik tapi masih jarang dibahas, kalau klapertart atau bubur manadosudah banyak dibahas (so pece orang Manado bilang), dan aha !! Pilihanpun jatuh pada pisang goroho yang bahasa kerennya Musa sapien sp.

Pisang goroho tidaklah sepopuler dengan jenis pisang lainnya seperti pisang raja, ambon, tanduk dan kepok. Pisang ini adalah jenis pisang varietas lokal yang belum banyak dikenal masyarakat di luar Sulawesi Utara. Masyarakat di daerah ini meyakini bahwa pisang goroho sangat cocok dikonsumsi oleh penderita diabetes, karena rasanya yang tawar dan tidak manis. Hasil penelitian menunjukkan pisang goroho memiliki nilai Indeks Glikemik yang rendah (indeks glikemik adalah angka yang menunjukkan potensi peningkatan gula darah dari karbohidrat yang tersedia pada suatu pangan), itulah sebabnya cocok buat penderita diabetes. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pisang goroho memiliki potensi sebagai antioksidan (yang terakhir ini penelitian saya beserta beberapa teman saya).

Pisang goroho matang, biasanya diolah dengan cara direbus dan dimakan dengan ikan bakar plus dabu-dabu dan rasanya behhhh, benar-benar maknyus. Cara lain mengolah panganan ini adalah pisang mengkal, dipotong dan digoreng tanpa menggunakan tepung. Pisang goroho goreng ini kemudian dimakan berpasangan dengan rica roa.

[caption id="attachment_316508" align="aligncenter" width="300" caption="Sumber : selera-ku-orang-manado.blogspot.com"][/caption] Rica roa juga merupakan makanan khas Manado, yang terbuat dari ikan roa yang diasap seperti layaknya ikan cakalang fufu. Cara membuatnya : ikan roa asap, dibersihkan kulit dan tulangnya, bagian dagingnya kemudian dihaluskan, dan diulek bersama cabe rawit merah , bawang merah, daun bawang dan tomat, diulek sampai halus dan kemudian tambahkan sedikit minyak goreng panas beserta perasan lemon cui (lemon cui ini juga adalah lemon edemik Manado, yang dikenal dengan sebutan lemong ikan). Selanjutnya rica roa siap dihidangkan bersamapisang goroho goreng dan teh manis.

Sumber : radiomontini.blogspot.com

Apabila anda datang ke Manado , dan hendak mencoba kuliner unik yang satu ini, ada satu tempat yang saya bisa rekomendasikan. Tempatnya berada kawasan Bahu Mall, Rumah Makan Manalagi, di tepi pantai Malalayang. Menghabiskan hari sambil makan pisang goroho goreng panas-panas, colo deng dabu-dabu rica roa kong minum secangkir kopi hangat, sambil menatap indahnya sunset di pinggir pante Malalayang dan megahnya gunung Manado Tua akan memberikan sensasi tersendiri. Mari jo datang ke Manado !! Inga-inga !! Tingg !!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun