Mohon tunggu...
Mercy Taroreh
Mercy Taroreh Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Seorang yang baru belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Menangani Masalah dengan Hati Senang

9 Februari 2015   20:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:32 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam suatu percakapan antara saya dan teman saya, teman saya menilai saya seperti ini : "Mb mercy itu kok ya kagak kemrungsung ya kayak saya ini... apa rahasianya ya? Saya malah balik bertanya : kemrungsungitu apa ya? dijawab : kemrungsung itu ya kayak saya ini mb, dalam bahasa jawa kemrungsung itu artinya hati yang tidak tenang. Ingin melakukan sesuatu tapi tidak bisa, atau ingin sesuatu itu segera selesai, tergesa-gesa menyelesaikan...kalo saya lihat Hidup mb mercy kok kayaknya kagak punya masalah ya ??" .. saya tersenyum mendengar penilaian teman saya ini seraya bertanya : iya pooooo ?

Di hari yang lain, teman yang berbeda menilai saya dgn berkata : kamu itu mer, susah senang tersenyum teruss,,, ketawa terus. Hidup seakan tak punya masalah !! Penilaian teman-teman terhadap saya, membuat saya bertanya-tanya : apa benar saya nda punya masalah ? ya punyalah, masalah yang sedang saya hadapi sekarang, yang ada di depan mata yaitu : "sekolah ngak kelar kelar dan badan semakin melar.. hedew"..

Ada prinsip hidup saya terkait dengan "masalah hidup", masalah boleh datang silih berganti mewarnai hidup saya. Tapi takkan kubiarkan masalah hidup itu membuat saya cemas, karena kecemasan sanggup mengambil "senyumanku" yang manies ini, padahal senyuman ini merupakan harta yang paling berharga yang tidak ingin saya lepaskan. Dan satu lagi bila saya mencemaskan suatu masalah maka kecemasan itu akan merampas kemampuan saya untuk berpikir jernih.*

Saya belajar untuk menangani masalah dengan cara menerimanya dengan sikap santai. Mengelola masalah dengan senang hati, sehingga tidak akan kehilangan kegembiraan ketika kita mengatasinya. Saya mencoba mengingatkan diri sendiri bahwa setiap masalah pasti akan berlalu, seperti nasehat papi ketika saya lagi "kemrungsung" : badai pasti berlalu, tidak ada masalah yang tidak ada akhirnya. Tidak ada masalah yang akan pernah membunuhku ! Dan bila memang akhirnya demikian, lalu mau apa lagi, bukankah hidup itu hanya sementara ?*

Jadi sekarang saya akan berbicara kepada masalah saya, mengajak saya dan masalah saya berpikir : bagaimana supaya sekolah kelar dan badan tak melar ? berpikir sambil tersenyum , dan mencoba menanganinya tanpa menghilangkan kegembiraan saya... :)

‪#‎Efekbacabuku6langkahmenujukebahagiaan

*mengutip tulisan R.V. Melwani dalam bukuI wanna be happy

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun