Mohon tunggu...
Mercy Taroreh
Mercy Taroreh Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Seorang yang baru belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Catatan

I Wanna be Happy

22 Februari 2015   22:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:42 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika berada di toko buku, sisi introvert saya akan muncul. Tak suka dengan keramaian, lebih senang suasana hening tak ada keributan. Ke toko buku di hari minggu seperti hari ini, bukanlah pilihan yang bijak. Entah mengapa,kaki ini membawa saya ke toko Toga Mas Gejayan Jogja. Suasana toko tidak seperti biasanya, rame sekali.. ada acara try out buat anak SD ujian.. lantai  2 rame dgn anak SD, lantai 1 penuh dengan ortu yg mengantar anak.. belum lagi si pak guru, yang cuap-cuap kayak jualan kecap, membacakan soal cerita matematika, melucu dgn hal yg tak lucu...semakin membuat saya tak mood memilih buku... ya tak apalah mari kita cuci-cuci mata saja...

Jalan dari satu rak ke rak yang lain, dari satu meja ke meja sebelahnya.. ketemu satu buku "MESTAKUNG". Membaca kata ini.. terlintas satu bayangan seseorang dalam benak saya.. dan itu bukan Yohanes Surya, tapi seorang lain...siapa dia ?? Sosok seorang yang lain inilah yang ingin saya ceritakan dalam tulisan kali ini :

Dia teman saya, orang Kalimantan lebih tepatnya urang Banjarmasin. Kami berteman karena memiliki interst yg sama, sama2 pengen mencari flavon dari tanaman endemik daerah masing2.. ketertarikan inilah yg membuat intensitas pertemuan kami semakin sering.. setelah bergaul beberapa saat dgnnya.. saya merasa cocok dan saya ingin kami bukan hanya menjadi teman saja,, tapi meningkat menjadi SAHABAT.. namun sungguh di luar dugaan saya, ternyata teman saya menginginkan hubungan yang lebih dari sahabat.... wuihhhh jadi deg-deg kan.., dan detakan jantung ini menjadi lebih cepat dari biasanya, mata melotot, keringat dingin mengucur.. jadi takuttt.. *lebay* saya takut soalnya masak jeruk makan jeruk, saya belum separah itulah..hahahah... jangan parno dulu... teman saya ini ternyata sudah menganggap saya bukan lagi sahabatnya tapi SAUDARA nya... saya tahu hal ini ketika teman saya bilang :" nda usah sungkan mb Mer, kalo mau minta tolong, kita ini kan sudah seperti saudara !"

Mendengar pernyataan tulus ini, saya diam seribu bahasa, tak meresepon .. dalam pikiran saya teringat si Hiawata.. tahukan siapa Hiawata itu,, ada yg ngak kenal ? terlalu !! ... itu lho tokoh kartun Walt Disney, yang suka ada di komik Donal bebek. Hiawata itu anak Indian... dia sering make ikat kepala yang belakangnya ada bulu ayam, dia suka nda pake baju, cuma celana ala-ala suku Indian.. dia tinggalnya di kemah or tenda, suka berpetualang bak bolang.

Dalam satu episode dikisahkan si Hiawata ini pergi bermain-main di hutan, dia bertemu dengan seorang teman sebaya dari suku yang berbeda.. Hiawata merasa cocok berteman dgn teman barunya ini, merekapun bermain sepanjang hari sampe lupa waktu, dan ibu Hiawata kebingungan mencarinya.. Karena sudah merasa cocok mereka berduapun bersepakat untuk menjadi saudara.. sebagai tanda persaudaraan mereka melakukan ritual ala Indian, mereka pergi ke tempat terbuka seperti alun2.. mengumpulkan kayu bakar .. kemudian bikin api unggun, dibuat bukan cuma satu tapi dua...satu orang satu.. lalu mereka pun membuat asap...asap mengepul, dan entah bagaimana caranya, awalnya asap itu ada dua, tapi kemudian asap itu bertemu di udara dan menjadi satu... kedua orang ini, Hiawata dan temannya membaca mantra tanda saudara sambil menari-nari mengelilingi api unggun....

Saya pun menghayal, saya dan teman saya ini membuat ritual seperti Hiawata, kemudian kami berdua berpegangan tangan dan dengan suara nyaring berucap : "Torang dua basudara".... wakakakakakakkkkkkkkk...Gmana mb Mer ???.. pertanyaan ini membuyarkan hayalan saya.... baiklah kita bersaudara !!

Melwani dalam bukunya I Wanna be Happy, menuliskan untuk bahagia kelilingilah diri anda dengan orang-orang yang berbahagia. Kita mesti berada di antara orang-orang positif, orang-orang yang penuh kasih, iman, harapan, keceriaan, antusiasme, energi, pengampunan dan pengertian. Kita mesti mengambil getaran positif dari orang-orang ini dan itu akan membuat kita bahagia...

Teman saya ini memiliki kriteria seperti yang dituliskan Melwani.. Iya teman saya ini selalu memancarkan energi positifnya bagi saya.. sehingga memicu saya untuk merasa bahagia...

Contoh energi positif yg ditularkan teman saya ini. Suatu hari saya gelisah hati, kenapa teman saya yg lain tidak membalas sms, tidak mengangkat telpon, padahal saya amat sangat membutuhkan informasi darinya... pikiran negatifpun mulai muncul dalam pikiran saya... jangan2... jangan-jangan.... Teman saya langsung mengeluarkan energi positifnya : Jangan berpikiran negatif, BERBAIK SANGKA sajalah.... baiklah saya akan berbaik sangka.. dan benar setelah berbaik sangka saya jadi bahagia... hehehe...

Contoh yang lain ketika saya curhat tentang masalah yg saya hadapi, teman saya ini bilang... masalah itu muncul karena kita salah fokus,, kita fokusnya pada masalah saja... kenapa kita tidak merubah pusat pikiran kita dari masalah ke Yang Di atas yang selalu sanggup menyelesaikan masalah kita, macam orang tidak punya iman saja, demikian nasehat bapaknya kepadanya ketika dirinya dirundung masalah... Fokuskan dirimu pada yang DI ATAS *pada TUHAN maksudnya.. dan masalah selesai.. memang sih tidak selesai begitu saja ada prosesnya, butuh waktu. Tidak ada masalah yang tidak dapat DIA selesaikan.. Bersama TUHAN saya cakap menanggung segala perkara .. hahahaha... lagi2 teman saya ehhhh salah saudara saya ini memancarkan energi positifnya.....

Satu lagi yang membuat saya berbahagia ada disekelilingnya, teman saya ini jarang mengeluh... super sekali... !! Kalaupun ia mengeluh hanya pada satu hal, yaitu : suaminya terlalu murah memberi dia mas kawin,,, masa hanya dengan lima ribu rupah saja.....padahal dia kan wanita tangguhhh masak satu anak harganya seribu...*teman saya ini anaknya lima lho*  hahhahahahahaha...

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun