Boawae, Nagakekeo -- Dalam suasana penuh suka cita, Politeknik St. Wilhelmus, sebuah perguruan tinggi yang fokus pada pengembangan pertanian, mewisuda 71 lulusan terbaiknya pada Kamis, 21 November 2024. Acara wisuda angkatan XVI tahun akademik 2023/2024 ini menjadi tonggak penting bagi para wisudawan/i yang berasal dari empat program studi unggulan, yakni Tanaman Pangan dan Hortikultura, Manajemen Lahan Kering, Nutrisi dan Makanan Ternak, serta Akuntansi.
Upacara wisuda yang berlangsung khidmat diawali dengan prosesi akademik yang melibatkan para senator dan diiringi lagu Gaudeamus Igitur. Direktur Politeknik St. Wilhelmus menyampaikan laporan mengenai capaian akademik dan prestasi para wisudawan/i. Selanjutnya, dilakukan pembacaan surat keputusan Direktur tentang penetapan daftar wisudawan/i dan pengukuhan secara resmi.
Pada kesempatan istimewa ini, Ibu Maria Emelinda Oko, S.Si., M.T.P., seorang pakar pertanian, menyampaikan orasi ilmiah yang menginspirasi. Dengan judul "Peran Penting Petani Milenial dalam Mewarnai Masa Depan Industri Pertanian", beliau mengajak seluruh hadirin untuk melihat sektor pertanian dengan perspektif yang lebih modern dan inovatif.
"Pertanian bukan sekadar pekerjaan, melainkan sebuah peluang besar untuk berkontribusi bagi ketahanan pangan bangsa dan pembangunan berkelanjutan," tegas Ibu Maria. Melalui orasinya, beliau mendorong para wisudawan/i untuk menjadi petani milenial yang tangguh, kreatif, dan mampu memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Wisuda kali ini semakin istimewa dengan kehadiran sejumlah tamu undangan penting, di antaranya perwakilan dari Kementerian Hukum dan HAM RI, Bapak Thomas Harming, Penjabat Bupati Nagekeo, serta jajaran Forkopimda Kabupaten Nagekeo dan Boawae. Kehadiran Bapak Thomas Harming memberikan warna tersendiri pada acara ini. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pesan inspiratif melalui pepatah Latin, "Non scholae, sed vitae discimus", yang artinya "Kita belajar bukan untuk sekolah, melainkan untuk hidup".
Bapak Thomas juga memberikan beberapa pepatah bijak lainnya, seperti "Mencintai air harus menjadi ricik, mencintai gunung harus menjadi terjal, mencintai api harus menjadi jilat, dan mencintai cakrawala harus menebas jarak". Pepatah-pepatah ini mengandung makna mendalam tentang semangat perjuangan dan dedikasi dalam mencapai tujuan hidup.
Penjabat Bupati Nagekeo, Bapak Herda Helmijaya, dalam sambutannya turut menekankan pentingnya ketahanan pangan. Beliau mengapresiasi keberadaan program studi Tanaman Pangan dan Hortikultura di Politeknik St. Wilhelmus yang sejalan dengan upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan produksi pangan lokal.
"Dalam menuntut ilmu, kita harus melakukannya dengan penuh semangat dan kegembiraan," ujar Bapak Herda, mengkaitkan pesannya dengan makna lagu Gaudeamus Igitur yang dinyanyikan pada awal acara. Beliau juga menjelaskan makna bait terakhir lagu tersebut yang mengandung harapan dan keyakinan akan masa depan yang cerah.
Suasana haru dan bahagia semakin terasa dengan penampilan paduan suara Politeknik St. Wilhelmus yang membawakan lagu-lagu daerah dengan merdu. Musik yang menggema di ruangan semakin menyemarakkan acara wisuda.
Acara wisuda diakhiri dengan ramah tamah dan makan siang bersama. Wisudawan/i, keluarga, dan para tamu undangan berkesempatan untuk saling bersilaturahmi dan berbagi kebahagiaan.
Wisuda Politeknik St. Wilhelmus tahun ini tidak hanya menjadi momen perayaan atas keberhasilan akademik para mahasiswa, tetapi juga menjadi ajang untuk menginspirasi generasi muda agar lebih peduli terhadap sektor pertanian. Melalui orasi ilmiah dan sambutan para tamu undangan, acara ini menyoroti pentingnya inovasi dan kolaborasi dalam membangun pertanian yang berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H