Air mata kebahagiaan mengalir di pipiku. Aku mengangguk, tak mampu berkata-kata.
Kami berpelukan erat, merasakan cinta yang mengalir di antara kami.
Bagian IV: Persiapan Pernikahan
Hari-hari berikutnya dipenuhi dengan persiapan pernikahan. Aku memilih gaun putih yang indah, dengan detail renda yang rumit. Gaun itu terasa sempurna untukku, seperti mimpi yang menjadi kenyataan.
Aku juga memilih lokasi pernikahan yang romantis, sebuah kapel kecil di tepi pantai. Aku ingin pernikahan kami menjadi momen yang tak terlupakan, yang akan kami kenang sepanjang hidup kami.
Bagian V: Hari Pernikahan
Hari pernikahan tiba. Aku berdiri di depan cermin, memandangi bayanganku dalam gaun putih. Aku merasa seperti seorang putri, siap untuk memulai babak baru dalam hidupku.
Aku berjalan menuju altar, dengan ayahku di sisiku. Jantungku berdebar kencang, tetapi aku merasa tenang dan bahagia.
Di ujung altar, dia menungguku dengan senyum yang menawan. Matanya berkaca-kaca saat melihatku.
Kami mengucapkan janji pernikahan, dengan suara yang lantang dan jelas. Kami berjanji untuk saling mencintai, menghormati, dan setia, dalam suka maupun duka.
Kami bertukar cincin, sebagai simbol dari cinta kami yang abadi.