Mohon tunggu...
Maria Yasinta Deme
Maria Yasinta Deme Mohon Tunggu... Dosen - accounting lecturer

Hobby Menulis

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Mimpi dalam Gaun Putih: Sebuah Perjalanan Menuju Altar Suci

9 Juli 2024   22:14 Diperbarui: 9 Juli 2024   22:20 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roman. Sumber ilustrasi: pixabay.com/qrzt

Bagian I: Bayangan Gaun Putih

Sejak kecil, aku selalu terpesona oleh keindahan gaun putih. Bukan hanya karena warnanya yang bersih dan suci, tetapi juga karena makna yang terkandung di dalamnya. Gaun putih adalah simbol dari cinta yang murni, awal yang baru, dan janji yang abadi.

Setiap kali aku melihat pengantin wanita berjalan menuju altar, hatiku dipenuhi dengan rasa haru. Aku membayangkan diriku berada di posisi itu, berjalan dengan anggun dalam balutan gaun putih, menuju laki-laki yang akan menjadi pendamping hidupku.

Namun, mimpi itu selalu terasa jauh. Aku belum menemukan laki-laki yang tepat, yang bisa mencintaiku dengan tulus dan menerimaku apa adanya. Aku merasa seperti Cinderella yang terjebak dalam kehidupan yang biasa-biasa saja, menunggu keajaiban datang.

Bagian II: Pertemuan yang Tak Terduga

Suatu hari, aku bertemu dengan seorang laki-laki yang berbeda. Dia tidak seperti laki-laki lain yang pernah aku kenal. Dia memiliki tatapan mata yang hangat, senyum yang tulus, dan hati yang penuh kasih.

Kami mulai berteman, dan semakin aku mengenalnya, semakin aku jatuh cinta padanya. Dia adalah segala yang aku impikan dalam diri seorang laki-laki. Dia mencintaiku dengan tulus, menerimaku apa adanya, dan selalu mendukungku dalam segala hal.

Aku merasa seperti menemukan belahan jiwaku. Dia adalah laki-laki yang aku tunggu-tunggu selama ini.

Bagian III: Lamaran yang Romantis

Suatu malam, di bawah langit yang penuh bintang, dia melamarku. Dia berlutut di hadapanku, dengan cincin berlian yang berkilauan di tangannya.

"Maukah kau menikah denganku?" tanyanya dengan suara yang bergetar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun