Mohon tunggu...
Rifa Maulana
Rifa Maulana Mohon Tunggu... -

Namaku dimulai dengan huruf R... Begitu aku sampai menginginkan seseorang, aku akan maju dengan gempita dalam mengejarnya. Aku tidak mudah menyerah dalam perjalanan. Aku sangat perhatian dan menjaga. Jika seseorang memiliki masalah, aku sangat ingin membantu. Aku sangat berhasrat, setia dan serius dalam keterlibatan. Aku sangat jelas dan berbakat dan memiliki rasa humor yang baik. Ketika orang melihat mataku dalam-dalam, mereka tidak dapat menolak apa yang mereka lihat. Aku dirangsang oleh sesuatu yang luar biasa dan eksentrik, memiliki sikap terbuka dan bebas. Aku orang yang sangat logis dan berorientasi pada tindakan. Aku butuh seseorang yang dapat mengikuti langkahku. Aku menjadi bergairah karena dorongan pikiran dibanding badan yang indah. Aku suka tertawa... Aku suka menangis... Kadang2 sensitif... naif... keras kepala... Survival kemanapun aku pergi... Aku adalah pejuang hidup dgn tetes2 keringat dan air mataku... Aku cinta anak2, karena mereka polos dan mengajariku tentang hidup yg sesungguhnya... Belajar bersabar kepada mereka.... Mereka slalu membuatku tersenyum.... Love to care and love to share... Thats makes my life meaningful... "Being brave to behave... being brave to struggle... being brave to fight for justice... being brave to life... being brave to die... being brave to love... and always ready accepting the consequences... without tears and regret... coz doing everything always by whole hearted"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kenapa Perempuan Jawa Dilarang Menikah dengan Lelaki Sunda

2 Agustus 2011   08:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:09 11026
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampai akhirnya peperangan tidak dapat dielakkan lagi ketika pihak" ketiga yg semakin mengeruhkan suasana dan kehormatan para Sunda Galuh yang tinggi meletuslah Perang Bubat. Jelas tergambar segala suasananya dalam peperangan ini juga tindakan heroik Dyah Pitaloka dengan membunuh dirinya sendiri ketika mengetahui kedua orang tuanya sudah meninggal.

Cerita diakhiri dengan suasana kerajaan yang mendengar berita habisnya pasukan Sunda Galuh diperangi oleh pasukan Majapahit membuat suasana kerajaan menjadi berkabung bukannya bersuka ria menerima kemenangan dipihak Majapahit. Sampai Gajah Mada akhirnya harus menerima tanggung jawabnya dengan meletak jabatan dan diasingkan di Madakaripura. Sebuah rapor merah bagi seorang Gajah Mada diantara prestasinya melebarkan sayap Majapahit diseluruh nusantara yaitu keberhasilannya memenangi peperangan melawan pasukan Sunda Galuh ditanahnya sendiri di lapangan Bubat.


Masuk akal bukan? Tetapi kemudian menjadi sangat tidak berhubungan (antara sejarah dengan alasan pelarangan tersebut yang beredar pada masa kini). Perempuan Jawa dilarang menikah dengan lelaki Sunda karena : Takut ada perselisihan yg mengakibatkan peperangan besar tjadi spt perang BUBAT pd zaman dulu..

#mencari sesuatu yang lebih bermakna dalam hidup ini#

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun