Mohon tunggu...
Merci Fourte
Merci Fourte Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasiana freelance writer

Mahasiswi Universitas Pertamina Aktivitis Lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Bandung Boseh, Wisata Ramah Lingkungan Sambil Keliling Ikon Kota

8 Juli 2018   12:34 Diperbarui: 8 Juli 2018   15:02 2439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aplikasi Boseh di Android| Screenshoot Dokumentasi pribadi

Boseng keliling Bandung gitu-gitu aja? Ayo Nge-'Boseh'!

Siapa sih yang tidak kenal Kota Bandung? Kota kembang yang terkenal akan peuyeum, batagor dan bolu oleh-oleh khas Bandung. Juga keindahan taman kota dan arsitektur bangunan yang adem dilihat merupakan ciri khas tersendiri. Jika para sobat traveler ingin mengabiskan waktu liburannya bersantai, Bandung pilihan yang tepat! 

Bandung paling dikenal sebagai kota ramah lingkungan. Mulai dari tempat sampah pemilah yang tersedia dimana-mana, komunitas yang peduli lingkungan, taman terbuka hijau dan juga fasilitas pendukung budaya ramah lingkungan, seperti sepeda keliling kota, Boseh!

Dinas Perhubungan Kota Bandung baru saja merilis penyewaan sepeda keliling kota, Bike On The Street Everybody Happy (Boseh). Shelter peminjaman sepeda Boseh ini tersebar luas di Bandung. 

Boseh menggunakan sistem kartu top-up dan punya sistem anti-maling tersendiri. Upaya ini dilakukan untuk mengurangi kemacetan berwisata di Bandung, berolahraga dan juga menerapkan budaya ramah lingkungan!

Shelter atau tempat peminjaman Boseh tersebar di seluruh Bandung dan saat ini ada 30 shelter dengan 300 sepeda, antara lain:

  1. Jalan Ganesha
  2. Taman Lansia
  3. Taman Cibeunying
  4. Taman Pramuka
  5. Cihampelas
  6. Taman Musik Centrum
  7. Gedung Pos Jalan Riau
  8. Loop Station Museum Geologi
  9. Alun-Alun Utara
  10. Alun-Alun Selatan

Dan masih banyak lagi. Ketersediaan jumlah sepeda dan lokasi shelter dapat dilihat dari aplikasi smartphone Boseh yang gratis diunduh!

Aplikasi Boseh di Android| Screenshoot Dokumentasi pribadi
Aplikasi Boseh di Android| Screenshoot Dokumentasi pribadi
Untuk pembuatan kartu boseh dapat dilakukan dengan petugas boseh di 3 shelter , yaitu:
  1. Taman Cibeunying
  2. Loop Station Museum Geologi
  3. Alun-Alun Utara

Pembutan kartu boseh pun ga ribet! Anda hanya perlu menunjukkan KTP/Paspor/Kartu Pelajar untk pendaftaran, mengisi formulir dan membuat pin. Petugas boseh pun akan membantu kalian cara untuk meminjam boseh. 

Untuk meminjam sepeda, pertama, letakkan kartu pada box sepeda dan masukkan pin. Kemudian pilih nomor sepeda yang ingin dinaiki, lampu pada dock speda akan nyala dan tarik sepeda. Gampang kan? Namun jangan lupa untuk mengembalikan lagi sepedanya ke dock dan menempelkan kartunya setelah selesai untuk memotongan transaksi.

Biaya pembuatan kartu sebesar Rp 30.000 per kartu dan untuk peminjaman dikenakan biaya Rp 1.000 satu jam pertama dan Rp 2.000 untuk jam selanjutnya. Kartu yang digunakan menggunakan sistem top-up jadi dapat diisi ulang pada shelter atau Indomaret. 

Pembuatan Kartu Boseh di Shelter|Dokumentasi pribadi
Pembuatan Kartu Boseh di Shelter|Dokumentasi pribadi
Nah, kalau udah jadi kartunya, tinggal nge-'boseh' deh! Untuk kalian yang ingin keliling Bandung tapi bingung rutenya kemana, nih saya akan sharing pengalaman saya nge-boseh menjelajahi ikon kota Bandung! 

Rute Bandung Boseh oleh Merci F Y|Dokumentasi pribadi
Rute Bandung Boseh oleh Merci F Y|Dokumentasi pribadi
Pertama, saya registrasi kartu di Taman Cibeunying. Kemudian bersepeda kearah barat laut sejauh 550 m dan sampai di Taman Lansia. Di sebelah kanan Taman Lansia bagian utara terdapat shelter boseh Loop Station. Di sana saya parkirkan sepeda kemudian jalan di Taman Lansia yang terkenal akan patung dinosaurusnya. 

Setelah itu lanjut ke Museum Geologi seberang Taman Lansia. Cukup membayar Rp 3.000 Anda dapat berjelajah melihat peradaban kuno manusia dan dinosaurus serta awal mula alam semesta. 

Bersepeda di Taman Cibeunying|Dokumentasi pribadi
Bersepeda di Taman Cibeunying|Dokumentasi pribadi

Museum Geologi|Dokumentasi pribadi
Museum Geologi|Dokumentasi pribadi

Tidak jauh dari Museum Geologi, lurus ke Jalan Diponegoro dan disana ada Gedung Sate, ikon Kota Bandung. Didalam Gedung Sate ada 2 museum yaitu Museum Pos dan Museum Gedung Sate. 

Untuk memasuki Museum Pos tidak dipungut biaya, namun terdapat tiket masuk sebesar Rp 5.000 untuk museum Gedung Sate. Didepan Gedung sate pun terdapat lapangan olahraga yang baru saja direnovasi, Gasibu. 

Gedung Sate|Dokumentasi pribadi
Gedung Sate|Dokumentasi pribadi
Selanjutnya bersepeda lagi melintasi Jalan Diponegoro sehingga sampai di Jalan Ir. H Djuanda atau dikenal sebagai Kawasan Dago. Jalanan di Dago tidak begitu sulit karena kendaraan tidak padat ramai dan jalanan tidak belok-belok. 

Di Dago ada banyak sekali tempat kuliner, butik dan tempat oleh-oleh bandung dan juga tersedia 7 shelter boseh sepanjang jalan dago. Walaupun Dago terletak di tengah kota, suasana sejuk dan santainya itu kerasa banget. 

Kebetulan saya naik sepeda pada minggu pagi, jadi ada Car Free Day Dago di sana. Tempatnya cocok bagi yang mencari baju & kuliner murah sambil berolahraga. Di Dago sendiri ada 3 taman yaitu Taman Ganesha ITB, Taman Dago dan Taman Radio. 

Bersepeda di Dago|Dokumentasi pribadi
Bersepeda di Dago|Dokumentasi pribadi

Lanjut menelurusi Jalan Dago, ada perempatan lamput merah dan saya lurus lagi menuju Jalan Merdeka. Di Jalan Merdeka terkenal akan mall Bandung Indah Plaza, Gramedia, Balai Kota Bandung dan Taman Vanda. 

Saya meletakkan sepeda di shelter Taman Vanda kemudian jalan menuju Taman Balai Kota Bandung. Wah, kalau di Taman Balai Kota sih banyak banget tempat wisata yang indah. Mulai dari patung monumen Dewi Sartika, playground, tempat nge-gym, Sungai Cikapayang, Gembok Cinta, Labirin dan Taman Sejarah.  

Taman Sejarah di Balai Kota BDG wisatabdg.com
Taman Sejarah di Balai Kota BDG wisatabdg.com
Dari Taman Vanda, lurus kemudian belok kiri pada pertigaan menuju Jalan Lembong. Di sebelah kanan jalan ada museum yang terkenal banget sama sejarah militer kota parahyangan, Museum Mandala Wangsit Siliwangi. Tiket masuknya pun gratis, namun biasanya pengunjung bayar sumbangan seikhlasnya. 

Museum Mandala Wangsit Siliwangi| Dian Mardiana
Museum Mandala Wangsit Siliwangi| Dian Mardiana

Sehabis dari Museum Mandala Wangsit SIliwangi, belok kanan ke Jalan Markoni kemudian belok kiri ke Jalan Naripan. Terdapat perempatan Jalan Bbraga dan lurus sehingga sampai ke Museum Konferensi Asia Afrika. 

Shelter sepeda pun tersedia didepan Savoy Homann. Museum Konferensi Asia Afrika ini merupakan tempat yang penting bagi sejarah politik bandung dan Indonesia. Dengan biaya masuk gratis, kita dapat menikmati foto-foto sejarah dan bukti-bukti konferensi ini. Kemudian di samping museum biasanya ada pameran bazaar makanan dan juga dapat foto dengan cosplayer!

Asia Afrika|Dokumentasi pribadi
Asia Afrika|Dokumentasi pribadi

Kalau ke Museum Asia Afrika, Alun-Alun Kota Bandung yang hanya berjarak 200 m dari Museum juga patut dikunjungi. Masjid Alun-Alun ini sekarang menjadi indah dengan lapangan luas rumput sintetis. Walaupun sekadar mengitari Alun-Alun Kota Bandung ini, terasa sekali nuansa sejarah bandung dengan bangunan yang tua dibalut dengan ciri khas Bandung. 

Alun-Alun Kota Bandung|Dokumentasi pribadi
Alun-Alun Kota Bandung|Dokumentasi pribadi

Shelter pemberhentian terakhir yaitu Alun-Alun Utara Bandung, disana terdapat operator juga untuk top-up kartu juga. Saya menyimpan sepeda kemudian menempelkan kartu boseh sehingga terdapat tulisan transaksi selesai. 

Perjalanan mengitari ikon kota bandung ini membutuhan waktu 3-4 jam bersepeda, namun tidak terlalu capai karena sudah terbalas oleh keindahan kota ini. Saya sarankan bersepeda pada pagi atau sore hari. 

Yang patut diingat ketika bersepeda keliling Bandung itu jaga jasmani, taati rambu-rambu, jangan merusak dan mencuri sepeda, dan jagalah lingkungan. Bandung Juara!

Pengembalian Sepeda di Shelter Alun-Alun Utara|Dokumentasi pribadi
Pengembalian Sepeda di Shelter Alun-Alun Utara|Dokumentasi pribadi

Boseh, wisata ramah lingkungan|Dokumentasi pribadi
Boseh, wisata ramah lingkungan|Dokumentasi pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun