Mohon tunggu...
Merchy RetnoPutri
Merchy RetnoPutri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Merchy Retno

Hay everyone!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Rambu Solo' dan Rambu Tuka', Upacara Adat Khas Suku Toraja

26 Juni 2021   15:23 Diperbarui: 26 Juni 2021   16:27 2097
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki banyak adat istiadat yang beragam yang tersebar di berbagai daerah, salah satunya di Toraja. Toraja adalah salah satu suku yang ada di Indonesia. Terletak di Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara, Provinsi Sulawesi Selatan. Suku ini cukup terkenal di kalangan masyarakat Indonesia, bahkan di berbagai negara sekalipun. Salah satu yang membuatnya terkenal adalah adanya upacara adat yang dikenal unik. Upacara ini yaitu Rambu Solo' dan Rambu Tuka'.

Upacara Rambu Solo' adalah upacara adat pemakaman yang dilakukan oleh masyarakat Toraja, di mana keluarga harus menyelenggarakan sebuah pesta untuk menghormati mendiang yang telah pergi. Masyarakat percaya bahwa roh orang yang telah meninggal tersebut pergi ke tempat peristirahatan yang abadi bersama para leluhurnya. Terkadang, dalam upacara ini terdapat kain panjang berwarna merah yang diletakkan di peti sebagai tanda bahwa orang yang meninggal adalah seorang dari keturunan bangsawan. Sedangkan Rambu Tuka' atau aluk rampe matallo (ritus-ritus di sebelah timur) adalah upacara syukur atas selesai dibangunnya rumah adat, syukur selesai panen, upacara pesta pernikahan atau upacara syukur lainnya. 

Dalam pesta syukuran tersebut terdapat persembahan-persembahan sebagai ungkapan syukur, persembahan tersebut diberikan kepada para leluhur yang dipercaya mendiami langit sebelah timur yang kini telah menjadi dewa. Dalam Rambu Tuka' juga terdapat tarian-tarian yang bermakna ucapan syukur kepada Tuhan. Dalam upacara-upacara ini terdapat beberapa hewan yang disembelih, contohnya kerbau dan babi. 

Dalam Rambu Solo', hewan ini dipercaya sebagai kendaraan bagi arwah yang sudah meninggal untuk pergi ke alam baka, sedangkan dalam Rambu Tuka' dilambangkan sebagai persembahan. Adat ini sudah dilakukan turun temurun dari zaman nenek moyang lebih tepatnya saat masyarakat Toraja masih menganut aluk to dolo (agama leluhur nenek moyang). Maka dari itu, upacara tersebut dianggap penting karena telah dipercaya dan diwariskan kepada para keturunan nenek moyang.

Karena adat ini sudah ada sejak zaman dahulu, maka masyarakat Toraja selalu berusaha mempertahankan budaya asli ini. Contohnya, walaupun mereka berada di tanah perantauan namun tetap mengingat dan menghargai adat istiadat mereka. Adanya persatuan dan kesatuan di kalangan masyarakat Toraja juga membuat semua masyarakatnya bergotong royong dalam melaksanakan adat istiadat yang ada, contohnya dengan saling membantu dalam mempersiapkan upacara adat. 

Semangat para masyarakat dalam melestarikan adat dan budaya Toraja membuat mereka ingin mempekenalkannya kepada masyarakat luar dengan cara memanfaatkan media sosial, misalnya membuat vlog saat upacara adat berlangsung ataupun membuat suatu postingan yang berisi tentang adat dan budaya tersebut Semenjak munculnya virus covid-19, upacara-upacara adat ini tetap dilaksanakan namun dalam pengawasan pemerintah. Contohnya dengan mengawasi agar tamu undangan yang datang tidak banyak dan tidak berkerumun serta menerapkan protokol kesehatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun