"Maka, BBM yang seharusnya sudah habis dikonsumsi sejak beberapa bulan lalu, masih tersedia. Padahal, harga produksinya masih menggunakan harga yang lama sebelum turunnya harga minyak dunia," urai Fajriyah.
Logika ekonomi yang disampaikan pemerintah, penurunan harga BBM saat ini tidak akan berdampak besar dan memicu penurunan harga barang lainnya. Ini karena konsumsi BBM sudah berada pada titik rendah.
Justru jika harga BBM diturunkan dan kembali dinaikkan di saat harga minyak dunia rebound atau berbalik naik, maka akan memicu inflasi. Sehingga, Pertamina pun lebih memilih menjaga stabilitas ekonomi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H