Mohon tunggu...
Pramono Suseno
Pramono Suseno Mohon Tunggu... -

Pria Dewasa Penuh gairah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Walaupun Sakit, Jujur Itu Indah

4 Oktober 2010   06:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:44 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana hati kita sehari-hari penuh dengan muatan, baik muatan negatif maupun muatan positif , yang saya maksud muatan negatif itu  segala sesuatu yang kita lakukan yang tidak mencerminkan kesamaan antara tutur kata dan hati . Kadang kita bicara teratur sopan, kadang ber api2 ,dan sekali-kali menyanggah sesuatu yang kita lakukan yang terang2 salah dan berakibat menyengsarakan atau menyakiti orang lain , berdebat , adu argumentasi bahkan bersumpah serapah yang begitu enteng diucapkan atas nam TUHAN……………. “Sumpah demi TUHAN samber geledek bukan saya yang salah , tapi dia dst.. Ada suatu kepuasan batin pada orang2 seperti ini apabila bisa membenarkan kesalahan dirinya sendiri kepada orang lain dan dengan bangganya meyakinkan kesalahanya kepada orang lain sebagai pembenaran atas kesalahanya, orang seperti ini tidak pernah mempunyai rasa bersalah , pingin menang sendiri , arogan , bengis patut disandang sebagai gelar suasana hati negative , orang seperti ini selalu memandang rendah dan remeh teman , saudara bahkan mungkin istri /suaminya sendiri , kata –kata yang sangat sulit diucapkan orang2 seperti ini adalah Sadar akan posisinya ,Jujur mengatakan segala sesuatu yang dia lakukan dan meminta maaf atas kesalahanya , dia selalu memutarbalikkan fakta dan meninggalkan persoalan ditengah jalan. Sedangkan suasana hati positif , suasana hati yang damai, tentram ,selalu ada kesamaan antara ucapan dan perbuatanya. sebagai manusia biasa tentunya tidak sempurna , orang yang suasana hatinya lebih banyak bermuatan positif akan selalu mengatakan apa adanya , mengutarakan pengakuan yang sebenar-benarnya dan menerima segala akibatnya walaupun sebuah  itu menyakitkan. Kita sangat menyadari sesempurna sempurnanya kita melakukan sesuatu, harus kita akui pasti ada kesalahan yang kita lakukan ,karena belum tentu apa yang kita lakukan akan sempurna dan memuaskan semua pihak , mengakui sebuah kesalahan kemudian memohon maaf atas kekhilafanya merupakan kebesaran jiwa yang tidak bisa datang dengan tiba-tiba , saya sangat yakin biasanya orang seperti ini mempunyai berpenampilan sangat tenang , berwibawa , sabar, dan tentunya sangat menghormati segala sesuatu yang sudah,sedang dan akan dihadapi dengan penuh rasa tanggung jawab. Jujur aku mencintaimu , jujur aku lupa , jujur memang dia yang salah , jujur kalau aku mau nolong dia pasti dia tidak ditolak dan masih banyak kata2 yang menyertai JUJUR yang artinya nisbi atau limit Y dimana Y mendekati nol atau Jujur kembang plastik , Tidak semua orang JUJUR dan tidak semua orang TIDAK JUJUR , jujur kalimat sangat sederhana gampang sekali diucap tapi kenapa sulit dilakukan, Ya JUJUR memang sangat sulit untuk dilihat, dibaca , ataupun diterawang, karena JUJUR ini ada pada HATI SANUBARI yang paling dalam. Masih adakah sisa kejujuranmu untuk relung hatimu sendiri ?..... tak ada satu orangpun yang tahu. I don’t won’t to make you dispointed……………………….!!!!! Sekedar cerita , ini cerita dari teman saya ,Katanya di Cina ada seorang raja punya anak 10 dan Raja ini seorang petani tulen dan sudah Tua, suatu saat raja memanggil ke 10 anaknya . Dan pada saat ke 10 anaknya menghadap ke 10 anaknya tersebut diberi masing2 SATU BIJI GABAH untuk ditanam didalam pot,singkat cerita pot2 itu telah tumbuh padi dan kesepuluh anak tersebut menghadap raja melaporkan perkembangan GABAH tersebut ,Anak pertama dengan semangat menerangkan keseriusan dan ketelatenan merawat GABAH tersebut hingga jadi sebatang padi dengan ber api2 dan kedelapan adik2nya ikut menyemangati kakak sulungnya sehingga kesembilan anak tersebut merasa bangga telah melaksanakan titah sang Raja, hanya anak yang terakhir yang menangis tersedu sedu sambil memeluk pot dan minta ampun kepada sang raja” Ayahanda raja mohon maaf yang sebesar2nya anakmu tidak bisa melaksanakan titah ayahnda, anakmu ini sudah berusaha sekuat tenaga,pikiran dan akal sehat anakmu ini dan segala macam pupuk sudah hamba gunakan tapi hasilnya biji gabah itu tidak tumbuh justru malah membusuk “ ke Sembilan kakanyapun memandang dengan bengis mengharap adiknya dihukum seberat-beratnya karena tidak bisa melaksanakan titah ayahndanya . tapi apa yang terjadi BAGINDA RAJA yang sekaligus Ayahnda jujtru memeluk anak terakhirnya beserta potnya dan menangis tersedu-sedu dan menuntun anaknya terakhir ke kursi Raja dan didudukkanya anak tersebut , tak ayal lagi semua kakak-kakanya pada bertanya dan protes pada Ayahnda “ Ayahnda kenapa kami yang menjalankan titah baginda dengan sempurna kok tidak mendapat penghargaan dari Ayahnda tapi justru adinda yang bodoh yang tidak dapat melaksanakan titah Ayahnda dijadikan penerus Raja? “ … Dengan masih sedikit terisak Ayahnda memberi alasan yang membuat kakaknya malu dan dikucilkan dari kerajaan tersebut ” DENGARKAN BAIK2 ANAK2KU AKU SENGAJA MEMBERIKAN GABAH/BIJI PADI YANG SUDAH MATI KEPADA ANAK2 , BAGAIMANA MUNGKIN BIJI GABAH YANG SUDAH MATI BISA TUMBUH SESUBUR ITU ,TERNYATA DARI KE 10 ANAKKU 9 HATINYA TELAH MATI DAN YANG SATU TUMBUH DENGAN KEJUJURANYA , JUJUR ITU INDAH…… kata RAJA

Terima kasih Salam Jujur

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun