Kenapa? Titik kemustahilannya adalah kita hidup di dunia yang realitanya amat dinamis. Kedinamisan yang kadang membuat kita bertanya-tanya, kenapa rencana hidup kita kadang tak semulus yang dikira, meski di satu sisi kita yakin, kalau hasil terbaik akan segera muncul dan menyambut kita. Hasil terbaik yang akan kita dapatkan dengan segenap usaha, lapang dada, syukur, dan taqwa.Â
Akan ada alasan mengapa kesulitan itu hadir, karena ada nilai perjuangan di sana. Dan perjuangan sering dimaknai:Â "kita sedang berusaha meraih hal yang berharga."
Titik kemustahilan lainnya juga karena hidup ini selalu tentang proses. Manusia dewasa ada setelah ada manusia kecil yang bertumbuh, sejak bayi hingga remaja dan seterusnya. Pun, bumi yang dulunya punya udara bersih sampai dengan atmosfer yang teracuni. Hampir setiap hal di kehidupan ini berbicara tentang proses mencapai titik tertentu, entah itu konteksnya buruk atau baik.Â
***
Positif dan negatif. Sadar ga? Kebebasan berpendapat di masa ini seringkali buat kita berpikir bahwa ada standar yang nyata. Seorang dikatakan positif dan negatif, baik dan buruk, benar dan salah.
Namun sayangnya, labelling ini terlontarkan tanpa memahami seutuhnya makna yang 'diucapkan' ...dan melihat siapa yang sedang menerima label itu. Sering ketemu di mana labelling ini? Di media sosial. Tak usah kusebut nama medianya apa aja ya.Â
Bayangkan, kita yang tak sadar menjadi penabur label yang bermakna negatif/ambigu.Â
Kemudian, label itu menjadikan hati kita sedingin es, memuaskan ego tanpa sadar bahwa kita sudah menabur benih ketidakamanan pada individu per individu manusia (insecure). Yang kelak membuat individu itu merendah dan berfokus pada sisi negatifnya saja. Sedih ya?Â
***
Siapapun namanya, mereka yang dikenai label adalah manusia.Â
Manusia yang sejatinya sudah berbeda dengan manusia lain, secara personal dan jiwa. Apakah kamu menyadari perbedaan ini?Â
Baca juga: Sisi Manusiawi Seorang Pemimpin
Kepribadian dan karakter. Sifat dan pengalaman hidup yang kemudian membentuk manusia seutuhnya. Pengalaman yang membuat seorang menjadi lemah atau kuat, kedua hal ini pun akan sangat relatif sampai dengan kita benar-benar mendengar cerita utuh dari si manusia itu.