KAGET. Seringnya kita merasa kaget saat sadar kalau saat ini, hidup yang dijalani beda 180 derajat dari beberapa waktu yang lalu.
Aku tak mau menyebutkan contohnya, karena kalimat tadi sudah sangat lugas, artinya ada dua kondisi umum yang punya perbedaan cukup signifikan. Bisa berarti dari positif ke negatif, atau negatif ke positif.Â
Belum pernah merasakan?
How If ... hal itu terjadi beneran pada diri sendiri? Akan kah sama kagetnya? Down? Dll?
"Kita hidup di masa kini." Mungkin itu pembelaannya. Ada benarnya, tak salah. Tapi bukan berarti, hidup di masa kini artinya kita terus menjadikannya sebagai poros kehidupan.Â
Sedikit mengingatkan, masa lalu adalah masa kini yang sudah jauh kita tinggalkan, mau tidak mau kita harus meninggalkan. Dan masa depan .. adalah masa kini yang telah diciptakan dari masa lalu. Artinya? Semuanya perlu kesiapan.Â
Jika masa depan yang kita bayangkan adalah karir, apa saja penunjang karir yang perlu kita siapkan? Hard dan soft skill misal?
Jika masa depan yang dibayangkan adalah jodoh yang baik, kita perlu menjadi baik agar bisa sepadan dengannya.Â
Jika masa depan yang kita bayangkan adalah ..., maka ...
Isi titik-titiknya sendiri.
"If I want to ..., I have to ..."-statement mungkin bisa bantu kita menyadari apa yang sedang ingin kita dapatkan. Ada kalanya keinginan itu ga bisa kita dapat sesegera mungkin, jadi ... ada kemungkinan akan dapat kepastiannya di masa depan. Statement itu mungkin bisa bantu meringankan kekagetan kita tentang perubahan 180 derajat tadi.Â
Selain ngeringanin kekagetan, bisa jadi bahan instrospeksi. Misal, "Dulu menginginkan suatu hal itu kenapa ya? Sekarang jadinya gini. Mungkin kah ada yang salah dari niatku?" Semacam itu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI