Sepiring Humor - Kutu Kata
Sarapan pagiku adalah kesepian yang kau hidangkan dalam piring kesedihan.
Kureguk segelas kepahitan yang malah akan membakar‘amarah. Pagi-pagi aku berangkat dalam kebosanan menuju kejemuan - Bekerja yang seharusnya mewarnai jiwa malah menambah suram jiwaku.
“Dimana bisa ku beli sepiring humor?”
“Semur ?, semur daging atau ayam, Tuan?
Aku menggeleng, “bukan semur! Humor ada?
Ibu penjaga warung nasi itu bengong menatapku. “Gak ada, Tuan!” Baru beberapa langkah meninggalkan ibu itu, ia sudah menggerutu, “aneh?”
“Jual obat humor?”
“Ada juga Viagra, Ciallis, Kuku si Bima, Tongkat si Ali dan Ramuan Mak Erot.” Jelas si pedagang obat kuat.
Huh, dasar! Pedagang obat itu tidak mengerti obat yang aku cari! Bukan obat kuat itu yang akan membuatku tetap “kuat”.
“Otak Tuan masih Pentium 2 kali?” Kata tukang service komputer.
“Bisa di up grade?”