Menelusuri jejak
Berkendara waktu
Menandai hari pada suatu momen
Bertemu layaknya silsilah
Disitulah bermulaÂ
Maka terlacaklah asal muasal
Terhenti di muara
pada batas yang tak nampak namun jelas berbeda
Air sungai dan air laut memang tak bercampur
Serupa garis ufukÂ
Usah bertanya
Apatahlagi mencari jalan yang tak sama
Lambat laun terdeteksi oleh zaman meski telah larut
Tertuliskan dalam penaNYA
Tetaplah dalam jejakmu
Agar kening  dan wajah mereka tetap simetris seperti sediakala
Masa,waktu,zaman,eraÂ
Adalah wujud yang sama
Bersama hariÂ
Berjalan
Aku,engkau, kita pun membersamainya
Usah hapus jejakmu dengan jejak yang lain,
Mengingat kata jejakÂ
Menerawang rasa rindu ketika berada dimulut gua
Petuah pun terngiang jelas
"Jangan mengambil sesuatu kecuali gambar"
"Jangan membunuh sesuatu kecuali waktu"
"Jangan meninggalkan sesuatu kecuali jejak kaki"
Motto para penelusur lorong-lorong  gua
Gambar, waktu dan jejak dalam satu peristiwa
Setelah sekian lama
Maknanya barulah menyeruak
Hidup sama dengan Maze
Ada alur
Ada liku
Hingga tujuan akhirnya
Melaluinya harus pada jalurnya
Jejaknya jelas tak berpindah
Darinya teka-teki terjawab
 Sesekali kembalilah pada lembaranÂ
Hidup berbingkai wajah kita sendiri
Pada jejak mana kaki kita berpijak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H