Setelah sekian lama, kembali bergelut dengan gambar dan desain. Hal yang menggembirakan dan membuat hidup kembali berpetualang dengan dunia 'Khayal'.Â
Dunia yang menurut sebahagian orang tanpa batas wilayah, waktu dan pemimpin. Imagination, berasal dari kata Imagine dan nation. Imagine = membayangkan, nation = bangsa. Jadi imagination adalah bangsa yang ada dalam bayangan setelah kita membayangkannya. Kira-kira demikian. Tapi harap tidak membayangkan apalagi sampai memikirkan definisi yang tentu bertolak belakang secara leksikal.
Menggambar ataupun mendesain sesuatu, setali tiga uang dengan menulis. Â Butuh inspirasi dan imajinasi dalam menyampaikannya. Kesemuanya itu terangkuman dalam ide. Meski demikian referensi adalah hal yang mutlak harus ada.Â
Sekilas terlihat gampang namun butuh bergelas-gelas kopi untuk bisa menuangkan idenya. Opps tapi itu bagi mereka yang doyan kopi. Jus, Air putih juga boleh. Artinya serius namun dibawa santai.
Baiklah mengapa imagination atau imajinasi menjadi topik kali ini. Karena untuk beberapa waktu ke depan kegiatan yang akan menemani sembari melakukan kegiatan lainnya dan bahkan menjadi runititas utama selain menulis.Â
Tahun ini mendapatkan job sebagai bagian dari tim humas sekolah. Tugasnya membuat publikasi tentang aktifitas sekolah mulai dari proses belajar mengajar, Â perkembangan siswa dan salah satu yang menjadi bagian publikasi adalah mempromosikan program edukasi sekolah agar bisa terlaksana dengan baik dan lancar.Â
Memang butuh banyak amunisi berupa bacaan (baca buku dan membaca situasi), diskusi, kontempelasi serta ikhtiar dan tawakkal kepadaNYA.Â
Harapan terbesar yaitu ide-ide cemerlang bisa terus bermunculan laksana air yang senantiasa mengalir pada lahan-lahan kering. Apalagi sekarang menjelang kemarau meski orang tua  terdahulu berkata seharusnya di penghujung Juli sudah dekat dengan musim penghujan. Kebiasaan mereka bila masuk bulan Agustus, ya. Musim hujan. Â
Publikasi dalam bentuk press release,poster,video, spanduk motivasi, pengajian yang diperuntukkan kepada siswa, guru maupun orang tua. Disinilah sesungguhnya tantangan yang harus dihadapi.Â
Saat menulis misalnya. Apa yang telah dituliskan merupakan hal yang pertama untuk diamalkan sebelum sampai ke pembacanya. Â Begitulah dengan tampilan audio visual (video dan desain poster/spanduk).Â
Namun inilah salah satu bentuk kesyukuran yang harus dijalani karena dengan adanya aktifitas ini, kita akan semakin menempa diri, mengasah diri, mengeluarkan segenap curahan hati atas idea dalam berbuat untuk suatu perbaikan.Â
Meski imajinasi, dunia tanpa batas namun hidup harus ada batasan sebagai manusia. Baik sebagai Makhluk sosial apalagi sebagai seorang hamba.Â
Dengan batasan tersebut semakin membuat kita ingin berimajinasi. Sesunguhnya setiap bangsa dibangu oleh imajinasi para pemimpin dan rakyatnya. Tergantung  bila imajinasinya kepada hal yang buruk maka buruk pula hasilnya dan begitu pula sebaliknya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H