Mohon tunggu...
Andayo Ahdar Notes
Andayo Ahdar Notes Mohon Tunggu... Freelancer - menulis, membaca satu paket untuk melihat bangsa

membaca dan menulis, semuanya penting. tuk menatap peradaban

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rumus

2 Maret 2022   10:13 Diperbarui: 2 Maret 2022   12:43 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.cognibrain.com/wp-content/uploads/2018/01/What-are-the-different-forms-of-drug-formulation.jpg

Rumus, Puisi

Ketika kerja ingin rampung.

pola ,cara hendak dicapai.

Guna usai segala urusan.

Semua bertaut alasan.

Mereka butuh rumus.

Hidup terpola dengan ketetapannya.

Lalui hari tembusi malam.

Bergulir seiring waktu yang saling berganti.

Bergerak diatas roda yang tak sama.

Semuanya sudah dirumuskan.

Seperti burung berangkat pagi pulang setelah kenyang.

Sama seperti kemarin meski hinggap pada dahan yang berbeda.

Mereka tahu kemana arah hendak dituju.

Mengarak, mengalir terbang lepas di angkasa.

Menjejak pada pohon-pohon tinggi.

Apakah mereka tahu, karena sudah paham rumusnya??

Ketika puisi hadir tuk mengikat kata.

Merangkai banyak kata dalam sedikit bait.

Menjawab soalan beratus alinea.

Ini menyangkut rasa, menaut hati.

Butuh rumus untuk mencipta jembatan kata.

Rumus adalah titian jalan mencari tahu.

Terhampar tanda-tanda dalam ritme nan dinamis.

Seberangi ide menuju paham membentang,

Hening menghiasi waktu, kerutan kening terlukis jelas.

Pada wajah-wajah anak bangsa. 

Kenangkan negeri yang bergerak tak seiring sejalan.

Tak sama ketika semua telah dirumuskan seperi sediakala.

Entah harus sedih atau berada di atas bingung.

Namun hidup harus terus mengalir.

Mengarunginya sesuai dengan rumus meski tak sama

berpola , merancang dalam tautan alur mekanisme Ilahi.

Jangan letih menapaki, 

Meski aral memaksa langkah terhenti sebab itulah ujian 

Sebab rumus adalah pedoman dari ketetapanNYA.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun