Mohon tunggu...
menulis imajinasi
menulis imajinasi Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar

Seorang penulis amatir yang memfokuskan kepenulisannya terhadap ilmu.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tips Belajar Si Melankolis oleh Taqiya Mir'atul Waro'

9 Januari 2024   11:30 Diperbarui: 9 Januari 2024   12:02 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh Taqiya Mir'atul Waro'

Tau ngak si ternyata si melankolis punya cara belajar sendiri. Bagi melankolis fokus adalag kunci dari segala kunci dalam belajar. Kamu termasuk itu? yuk kenalan dengan di melankolis. 

Dalam kamus bahasa Indonesia, melankolis adalah kata sifat yang dilabelkan untuk individu yang memiliki sifat pemurung, layu, pendiam, atau sedih. Biasnya kepribadian ini dimiliki orang yang introvert. Mereka sangat sensitif dalam banyak hal. Aku ngak mau bahasa topik melankolis yang merujuk pada hal-hal yang melekat pada sifat, tapi disini kita akan belajar bersama bagaimana caranya belajar yang baik ala si melankolis agar kita bisa meraih goals yang diinginkan. 

Tipe melankolis adalah seseorang yang bisa mencapai kefokusan belajar jika ia dalam keadaan tenang artinya tanpa banyak melakukan hal diluar unsur belajar seperti membaca dan menulis. Berikut tips buat si melankolis.

1. Tenang, Tenang, Tenang

Tenang disini bisa diartikan dalam tiga hal antara lain spasial, temporal, dan responsibilitas. Spasial merujuk pada tempat, artiya kamu bisa mecari tempat yang sepi dari jangkauan orang lain. Temporal menekankan bahwa belajar bukan mengandalkan lamanya belajar, melainkan bagaimana cara kita fokus, untuk itu diperlukan management waktu yang baik dimana sekiranya otak kita sedang fokus. Terakhir responsibilitas. Ini berkaitan dengan kewajiban atau pekerjaan yang lebih krusial dibanding belajar. Ngak mungkin kan tiba-tiba kamu inget belum angkat jemuran ditengah belajar. 

2. Jadikan distraksi Reward

Distraksi atau gangguan dalam belajar biasanya muncul dalam bentuk 'kenikmatan' contohnya sosmed, makanan, minuman, dll. Padahal si melankolis hanya bisa fokus belajar tanpa gangguan. Untuk itu kamu harus menjadikan distraksi ini sebagia reward. Contohnya aku akan beli cha time setelah hafal materi sosiologi. 

3. Niat, doa, lalu mulai! 

Ini sebagian dari ritual sakral dalam belajar. Tapi percaya deh kalau niat kita baik dengan belajar artinya kita mendapatkan kebaikan dikarenakan belajar. maka semuanya akan dipermudah. Jangan lupa ucapkankan dengan lisan/doa baru setelah itu kamu mulai belajar. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun