Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hidup dalam Bayangan Kemiskinan

9 Desember 2024   07:33 Diperbarui: 9 Desember 2024   10:55 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan dalam keluarga sendiri, kemiskinan bisa menjadi alasan untuk menciptakan jarak. Orang-orang yang tadinya akrab mulai menjauh karena takut terlibat dalam kesulitan kita.

Pelajaran dari Kehidupan yang Kejam

Ketika kita merenungkan kenyataan ini, kita sadar bahwa hidup mengajarkan kita banyak hal. Salah satunya adalah bahwa tidak ada yang benar-benar peduli pada kita selain diri kita sendiri.

Jika kita tidak berjuang untuk keluar dari kemiskinan, tidak ada yang akan membantu kita. Kata-kata manis, baik dari keluarga maupun pemimpin, hanyalah ilusi.

Kita perlu menerima kenyataan bahwa dunia ini keras. Ini bukan alasan untuk menyerah, tetapi alasan untuk bangkit dan bekerja lebih keras. Kita harus belajar untuk mandiri, tidak menggantungkan diri pada orang lain, dan menemukan cara untuk mengubah nasib kita sendiri.

Harapan dalam Kegelapan

Meski kenyataan sering kali pahit, bukan berarti kita harus kehilangan harapan. Dalam kesendirian, ada kekuatan yang bisa kita temukan. Kita bisa belajar untuk bergantung pada diri sendiri dan mencari komunitas yang benar-benar peduli.

Tidak semua orang di dunia ini egois atau tidak peduli. Masih ada orang-orang baik yang mau membantu, meskipun jumlahnya sedikit.

Selain itu, kita bisa menggunakan pengalaman ini untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Ketika kita berhasil keluar dari kemiskinan, kita bisa membantu mereka yang masih berjuang.

Dengan cara ini, kita tidak hanya mengubah nasib kita sendiri, tetapi juga menciptakan dunia yang sedikit lebih baik untuk orang lain.

Pesan Akhir Yang Patut Diperhatikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun