Perspektif Orang Tua
Sebagai orang tua, saya sering melihat anak-anak muda sekarang menghabiskan waktu dengan aktivitas yang menurut saya tidak produktif.
Anak saya, misalnya, suka sekali menghabiskan waktu di depan layar ponsel tanpa tujuan yang jelas. Ketika ditanya, ia hanya menjawab, "Lagi gabut, Pa."
Istilah ini, "gabut," terasa asing bagi saya pada awalnya. Apa itu gabut? Kenapa anak-anak zaman sekarang seperti tidak tahu harus melakukan apa?
Dulu, waktu saya muda, kata "bosan" hampir tidak ada dalam kamus hidup saya. Kami selalu sibuk---entah membantu orang tua di ladang, bersekolah, atau bermain di luar rumah bersama teman-teman.
Kami jarang merasa tidak punya sesuatu untuk dilakukan. Namun, anak-anak sekarang sepertinya memiliki terlalu banyak waktu luang tetapi tidak tahu bagaimana cara mengisinya.
Perspektif Anak Muda
Bagi anak muda, sebenarnya kata "gabut" bukan berarti malas. Kadang mereka hanya butuh waktu untuk tidak melakukan apa-apa, terutama setelah menjalani rutinitas yang padat.
Sekolah mulai pagi sampai sore, ditambah tugas yang bertumpuk, membuat mereka merasa lelah. Jadi, ketika ada waktu kosong, mereka ingin menikmatinya tanpa tekanan. Tapi sering kali, orang dewasa melihat ini sebagai tanda kemalasan.
Misalnya, ada anak muda yang suka scrolling media sosial saat sedang gabut. Rasanya menyenangkan melihat video lucu, tren baru, atau sekadar membaca meme.