Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mimpi Buruk Damon Haverford-Sindiran Pedas untuk Penguasa dan Elit Partai

2 Desember 2024   09:39 Diperbarui: 2 Desember 2024   09:39 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi semuanya itu omong kosong belaka. Bahkamn untuik meminta bantuan untuk meminjam beberapa puluh juta saja dengan jaminan sertifikat tanah, mereka tidak mau membantu.

Beberapa orang Ramon hubungi melalui pesan WA, tetapi jangankan di balas, di baca saja tidak. Malahan HP mereka memakai pengatur waktu lagi, sehingga beberapa jam kemudian otomatis terhapus sendiri.

Namun Damon juga ingin mengingatkan mereka: kekuasaan itu fana. Rakyat seperti Damon mungkin diam sekarang, tetapi tidak selamanya. Di balik diamnya, ada kemarahan yang terus menyala.

Suatu hari, suara rakyat akan lebih keras dari pidato mereka. Dan pada hari itu, para penguasa akan kehilangan segalanya.

Damon akhirnya berhasil mendapatkan pinjaman, bukan dari pejabat atau anggota partai, tetapi dari seorang teman lama yang juga rakyat kecil seperti dirinya. Teman itu tidak punya kebun sawit, tidak punya proyek besar, tidak punya mobil mewah.

Tapi ia punya hati. Dengan bantuan kecil itu, anak Damon akhirnya bisa pergi ke Perancis.

Ketika ia mengantar anaknya ke bandara, Damon berdiri di sudut, menghapus air mata. Ia merasa lega, tetapi juga penuh kekecewaan. Ia tahu bahwa ia harus terus berjuang, tidak untuk dirinya sendiri, tetapi untuk anaknya. Dan dalam hati kecilnya, ia berjanji: ia akan mengajarkan anaknya untuk tidak pernah menjadi seperti para pejabat itu.

Hal ini adalah sindiran pedas bagi mereka yang telah lupa pada janji-janjinya. Bagi mereka yang hanya peduli pada kepentingan sendiri. Bagi mereka yang telah mengkhianati kepercayaan rakyat.

Karena sejatinya, pengentasan kemiskinan itu tidak membutuhkan slogan besar atau program megah. Yang dibutuhkan hanyalah hati yang peduli dan tindakan nyata.

***

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun