Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Awalnya Seperti Nikita Willy tetapi Akhirnya Seperti Nikita Mizarni

24 Oktober 2024   17:44 Diperbarui: 24 Oktober 2024   17:47 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Viralnya istilah "Nikita Willy vs. Nikita Mirzani" di media sosial juga menunjukkan betapa besarnya pengaruh figur publik terhadap cara pandang masyarakat mengenai parenting.

Sosok selebritas seperti Nikita Willy dan Nikita Mirzani menjadi representasi dari dua pendekatan yang berbeda dalam mendidik anak, dan ini mencerminkan realitas yang dihadapi banyak ibu di era digital.

Di satu sisi, ada harapan bahwa ibu harus selalu sabar, lembut, dan penuh kasih sayang. Namun, di sisi lain, ada kenyataan bahwa dalam beberapa situasi, ketegasan dan kedisiplinan juga sangat diperlukan.

Ibu-ibu modern kini harus menghadapi tantangan yang lebih kompleks dalam mendidik anak, termasuk tekanan dari media sosial yang sering kali memberikan gambaran ideal mengenai parenting.

Tidak jarang, ibu-ibu merasa terbebani oleh ekspektasi untuk menjadi sempurna seperti figur-figur selebritas yang sering kali hanya menampilkan sisi positif kehidupan mereka.

Namun, pada akhirnya, ibu-ibu ini juga menyadari bahwa kehidupan nyata tidak selalu seindah yang terlihat di media sosial. Mereka harus menemukan keseimbangan antara kelembutan dan ketegasan dalam mendidik anak-anak mereka.

Awalnya seperti Nikita Willy, Akhirnya Seperti Nikita Mizarni

Istilah "Nikita Willy vs. Nikita Mirzani" yang viral di media sosial mencerminkan dilema yang dihadapi banyak ibu dalam membesarkan anak-anak mereka.

Pada awalnya, mungkin banyak yang mencoba mengikuti pendekatan lembut seperti Nikita Willy, tetapi seiring berjalannya waktu, mereka menyadari bahwa pendekatan tegas seperti yang ditunjukkan oleh Nikita Mirzani juga diperlukan.

Parenting tidak bisa selalu dihadapi dengan satu pendekatan saja, melainkan memerlukan fleksibilitas dan adaptasi terhadap kebutuhan anak-anak yang berbeda-beda.

Fenomena ini juga menunjukkan bagaimana media sosial dan figur publik mempengaruhi cara pandang masyarakat terhadap parenting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun