Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Awalnya Seperti Nikita Willy tetapi Akhirnya Seperti Nikita Mizarni

24 Oktober 2024   17:44 Diperbarui: 24 Oktober 2024   17:47 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.matamata.com/seleb/2022/04/09/195859/gantengnya-wajah-anak-nikita-willy-terkuak-dalang-keonaran-nikita-mirzani

Nikita Mirzani melambangkan tipe ibu yang harus mengambil peran yang lebih tegas dalam mendidik anak-anaknya. Ia tidak hanya bersikap lembut, tetapi juga mampu menunjukkan sisi tegas dan disiplin ketika dibutuhkan.

Tidak jarang, ia harus bersikap keras demi kebaikan anak-anaknya, terutama karena ia tidak bisa mengandalkan siapapun selain dirinya sendiri untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Istilah "Nikita Mirzani" pun mulai viral di media sosial, mengacu pada ibu-ibu yang harus berjuang dan bersikap tegas dalam mendidik anak, tanpa bisa sepenuhnya mengandalkan kelembutan semata.

Dalam konteks ini, istilah "Nikita Mirzani" menjadi simbol ketegasan dan kemandirian seorang ibu.

Para ibu yang merasa lelah dengan tuntutan untuk selalu sabar dan lembut akhirnya mengidentifikasi diri mereka dengan figur Nikita Mirzani yang lebih realistis, karena dalam banyak situasi, anak-anak membutuhkan disiplin dan aturan yang jelas untuk dapat tumbuh dengan baik.

Dinamika Antara Nikita Willy dan Nikita Mirzani

Istilah "Nikita Willy vs. Nikita Mirzani" yang viral ini mencerminkan dinamika pengasuhan anak yang dihadapi oleh ibu-ibu di era modern. Pada awalnya, banyak ibu yang mungkin mencoba mengikuti gaya pengasuhan yang lembut dan penuh kesabaran seperti yang diasosiasikan dengan Nikita Willy.

Namun, seiring berjalannya waktu, terutama ketika menghadapi tantangan yang nyata dalam mendidik anak-anak, mereka beralih kepada pendekatan yang lebih tegas dan realistis seperti yang digambarkan oleh sosok Nikita Mirzani.

Banyak ibu merasa bahwa pada awalnya mereka bisa bersikap lembut dan penuh kasih sayang seperti "Nikita Willy". Namun, ketika anak-anak mereka semakin sulit diatur, sering kali menolak untuk mendengarkan, atau menunjukkan sikap yang keras kepala, ibu-ibu ini merasa bahwa pendekatan kelembutan tidak lagi cukup.

Mereka merasa perlu menjadi lebih tegas, lebih berani untuk menetapkan aturan yang jelas, bahkan kadang harus bersikap lebih keras demi kebaikan anak-anak mereka. Di sinilah istilah "Nikita Mirzani" menjadi relevan, mewakili ibu-ibu yang harus berjuang sendiri dan bersikap lebih tegas dalam menghadapi tantangan pengasuhan.

Realitas Parenting di Era Digital

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun