Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bisakah Indonesia Bubar? Sebuah Tinjauan Ilmiah dari Berbagai Sudut

14 Oktober 2024   11:39 Diperbarui: 14 Oktober 2024   11:39 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sistem politik Indonesia telah mengalami perubahan besar sejak reformasi 1998. Salah satu perubahan terpenting adalah otonomi daerah yang diterapkan melalui desentralisasi.

Desentralisasi memungkinkan pemerintah daerah untuk memiliki lebih banyak kontrol terhadap kebijakan lokal, yang pada gilirannya diharapkan dapat mengurangi ketidakpuasan terhadap pemerintah pusat.

Namun, otonomi daerah juga menimbulkan tantangan tersendiri. Meskipun secara umum sistem ini telah berhasil meningkatkan efisiensi pemerintahan lokal, ada kekhawatiran bahwa desentralisasi berpotensi memicu separatisme, terutama di daerah-daerah yang merasa memiliki identitas etnis dan budaya yang berbeda dengan mayoritas penduduk Indonesia.

Sebagai contoh, di Papua, tuntutan untuk merdeka masih ada meskipun pemerintah telah memberikan otonomi khusus. Tuntutan ini seringkali dipicu oleh ketidakpuasan terhadap kebijakan pusat yang dianggap eksploitatif dan kurang memberikan manfaat bagi masyarakat setempat.

Selain itu, stabilitas politik di tingkat nasional juga berperan penting dalam menjaga keutuhan Indonesia. Demokrasi yang masih muda dan berkembang sejak jatuhnya Orde Baru di bawah Suharto, telah melalui banyak ujian, seperti korupsi, politik identitas, serta polarisasi sosial yang meningkat selama pemilihan umum.

Konflik politik yang berkepanjangan, jika tidak dikelola dengan baik, dapat menimbulkan krisis yang mengguncang keutuhan negara.

Secara keseluruhan, stabilitas politik dan kemampuan pemerintah dalam mengelola otonomi daerah serta menangani tuntutan separatisme merupakan faktor penting dalam mempertahankan keutuhan Indonesia. Ketidakmampuan dalam menangani isu-isu ini dapat meningkatkan risiko disintegrasi.

3. Aspek Ekonomi: Kesenjangan dan Ketidakpuasan Daerah

Aspek ekonomi juga menjadi salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi integritas nasional Indonesia. Salah satu masalah terbesar yang dihadapi Indonesia adalah ketimpangan ekonomi, baik antara individu maupun antarwilayah.

Pulau Jawa, sebagai pusat ekonomi dan politik, telah menikmati sebagian besar pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, sementara wilayah-wilayah lain, seperti Papua, Nusa Tenggara Timur, dan sebagian besar Sumatra dan Kalimantan, masih tertinggal.

Kesenjangan ekonomi ini tidak hanya memengaruhi kualitas hidup masyarakat, tetapi juga menimbulkan ketidakpuasan terhadap pemerintah pusat. Ketidakpuasan ini seringkali diekspresikan melalui tuntutan otonomi lebih lanjut atau bahkan separatisme.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun