Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Penipuan di Tiktok Pakai Wajah Baim Wong

8 Oktober 2024   23:59 Diperbarui: 9 Oktober 2024   02:21 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teknologi deepfake telah menjadi ancaman serius di era digital, di mana identitas visual seseorang dapat diambil dan digunakan untuk tujuan yang merugikan. Ketika teknologi ini digabungkan dengan platform media sosial yang viral seperti Tik Tok, potensi kerugian bagi korban semakin besar.

Selain itu, penipuan semacam ini juga merugikan Baim Wong sebagai individu, karena merusak reputasi dan citra dirinya di mata masyarakat.

4. Kurangnya Literasi Digital Masyarakat

Salah satu penyebab utama mengapa penipuan dengan menggunakan wajah Baim Wong atau selebriti lainnya berhasil adalah rendahnya literasi digital di kalangan masyarakat.

Meskipun Indonesia memiliki populasi pengguna internet dan media sosial yang besar, tingkat literasi digital atau pemahaman masyarakat mengenai cara kerja internet dan ancaman-ancaman yang ada di dalamnya masih tergolong rendah.

Sebagian besar pengguna Tik Tok, terutama yang berusia muda atau kurang berpengalaman dalam dunia digital, tidak memiliki pengetahuan atau kesadaran yang cukup untuk mendeteksi tanda-tanda penipuan.

Mereka tidak terbiasa untuk memverifikasi informasi atau akun sebelum mempercayainya, apalagi jika informasi tersebut disampaikan oleh figur publik yang mereka hormati dan kagumi.

Penipu memanfaatkan ketidaktahuan ini dengan menciptakan akun palsu atau konten yang seolah-olah datang dari Baim Wong, dan korban yang tidak memiliki kemampuan untuk memeriksa keaslian informasi tersebut sering kali langsung mempercayainya.

Dalam kasus-kasus seperti ini, para korban mungkin berpikir bahwa mereka sedang berinteraksi langsung dengan selebriti, padahal kenyataannya mereka sedang dimanipulasi oleh penipu yang lihai.

5. Aspek Psikologis: Kepercayaan dan Identifikasi Sosial

Dari perspektif psikologis, fenomena ini juga dapat dijelaskan dengan teori kepercayaan dan identifikasi sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun