Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Erin Bugis-Mobil Bergoyang

2 Oktober 2024   10:58 Diperbarui: 2 Oktober 2024   11:03 2643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Seperti melempar batu ke dalam sungai yang menciptakan riak tak berujung, demikian pula masalah-masalah sosial yang terus muncul di berbagai tempat.

Setelah kasus hubungan antara guru dan murid di Gorontalo yang menjadi sorotan, muncul lagi masalah serupa di wilayah lain di pulau Sulawesi.

Kali ini, kehebohan datang dari sebuah video viral tentang seorang perempuan bernama Erin Bugis yang sedang berada di dalam mobil bersama pacarnya. Video tersebut menimbulkan kontroversi besar di media sosial karena menunjukkan adegan yang dianggap tidak pantas.

Apa yang terjadi dengan Erin Bugis adalah contoh nyata bagaimana hal-hal pribadi bisa bocor dan menyebar luas di era digital. Menurut sumber di media sosial, video tersebut telah ditonton lebih dari tiga juta orang.

Sebaran informasi yang begitu cepat ini menyebabkan nama Erin Bugis menjadi bahan pembicaraan negatif di berbagai kalangan. Sebenarnya, kejadian semacam ini bisa menimpa siapa saja tanpa memandang latar belakang, dan seringkali kita tidak bisa dengan mudah menentukan siapa yang patut disalahkan.

Kasus ini tidak berdiri sendiri. Jika kita mengamati lebih dalam, kejadian serupa sudah sering terjadi dan Erin Bugis hanya menjadi salah satu dari sekian banyak orang yang mengalami hal serupa.

Sebelumnya, kasus guru di Gorontalo yang terlibat hubungan dengan muridnya---yang lebih pantas disebut cucunya---juga menjadi topik hangat. Persoalan tersebut menggambarkan bagaimana norma dan batasan-batasan sosial sering kali diabaikan.

Namun, kasus ini hanya puncak dari gunung es. Apa yang kita lihat dan dengar hanyalah sedikit dari banyaknya masalah yang sebenarnya terjadi di bawah permukaan.

Masalah-masalah seperti ini bisa ditemukan di berbagai lapisan masyarakat. Tidak ada kelas sosial atau kelompok tertentu yang bisa merasa aman dari ancaman pelanggaran moral atau kesalahan perilaku.

Dalam konteks seperti ini, penting bagi kita untuk menjaga keluarga dan orang-orang terdekat agar tidak terjerumus ke dalam situasi yang serupa. Media sosial dan teknologi informasi memang telah mempermudah penyebaran informasi, tetapi juga meningkatkan risiko pelanggaran privasi dan penyalahgunaan konten pribadi.

Namun, terlepas dari siapa yang paling bertanggung jawab, kita semua memiliki peran dalam mencegah terjadinya situasi-situasi yang merugikan tersebut. Kehati-hatian dalam menggunakan media sosial dan lebih selektif dalam bergaul menjadi langkah awal yang bisa diambil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun